Jumat, 02 Maret 2012

Kang Abikk!!



Kalau Kang Abik yang dateng, bukan Cuma meriah, tapi mbludak-mbludak.. sampe GESERNA (gedung serba guna) hampir gak muat. Siapa sih yang gak kenal HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY?? Ya, penulis novel terkenal and best seller Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Kira-kira 2 jam-an lah para peserta ngantri absen di luar GESERNA, peserta seminar yang bertema “HIDUP EKSIS DENGAN KARYA QUR’ANI”  ini berjumlah lebih dari 500-an peserta, itu sih TMI putrinya doang… belum lagi peserta dari  TMI putra, IDIA , tahfidz Qur’an, al-Amien I dan orang dari luar pesantren, bisa dikira-kira tuh seberapa banyak. Hehhe.

            Jum’at, 17 Februari 2012 Al-Amien kayak kejatuhan durian runtuh aja, acara seminar ini terasa banget, apalagi pas ketemu persis sama Kang Abiknya sendiri. Bayangin aja, dari awal peserta udah ribut-ribut “mana Kang Abiknya ya? Kok hanya kyai itu saja yang di depan?”  yang dimaksud kyai adalah K.H. Abdul Mun’im , seorang kyai hafidz yang juga mengisi seminar pertama kali. Emang sih, Kang Abik nggak langsung duduk gitu aja di atas panggung, biasalah membuat sedikit kejuta.Tau gak gimana ekspresi  peserta seminar  waktu Kang Abik  dipersembahkan untuk naik ke atas panggung?! Semuanya seperti yang ada dalam pikiran kamu, semuanya bersorak-sorai seolah nemuin harta karun yang udah lama dicari-cari. Apalagi ketika beliau mengucapkan salam [suaranya terdengar pertama kali secara jelas di telinga kami] ‘ini benar-benar Habiburrahman!’  rasanya suara-suara bahagia  dari mulut manusia-manusia haus ilmu itu terpancar banget, rasanya juga GESERNA jadi adem ayem, emang gitu kali ya kalau suatu ruangan sudah terdatangi angin segar, maka seisi ruangan juga akan merasakan sejuknya. Dan kesejukan itu berasal dari orang yang berilmu dan bertaqwa [mudah-mudahan yang menulis dan yang membaca tulisan ini juga begitu. Amien.]. ruangan yang awalnya gaduh, serempak jadi senyap bermakna menyimak ulasan kata dari seorang pria muslim berumur 36 tahun ini. Lebih-lebih waktu Kang Abik membacakan puisinya yang berjudul “AL-QUR’AN BERNYAWA”, rasanya hati ini tersirami air sejuk setelah sekian lama kering kerontang [cuit-cuiiittt…] bahkan gak sedikit lho dari teman-teman yang meneteskan air mata, [mungkin termasuk yang nulis kali ya? Haha] puisinya memang sangat menyentuh. Sungguh.

            Memang, Al-Qur’an itu adalah contoh sebaik-baik contoh, wes-lah Muhammad yang berakhlaq Al-Qur’an tak usahlah diragukan lagi akhlaqnya yang super baik alias mulia itu. Laiknya waktu itu, Kang Abik berkata “tak perlu dikhawatirkan lagi kalau kita hidup bersama Al-Qur’an”, beliau juga mengakui bahwa inspirasi ‘Ayat-Ayat Cinta’  berangkat dari suatu surat di Al-Qur’an , surat Az-Zukhruf ayat 67. Sempat, Kang Abik menantang siapa yang berani maju dan membacakan surat itu tanpa teks. Sejenak GESERNA jadi gaduh oleh suara “saya!”, “disini!” sambil ngacungin tangan, dan akhirnya Kang Abik memilih salah satu diantara peserta yang paling cepat mengacung dan yang paling kelihatan pastinya… dan ternyata yang maju adalah santriwati kelas akhir ma’had Tahfidzul Qur’an, ya pantes aja hafal luar kepala, statusnya saja kelas akhir ma’had tahfidz, kalau gak hafal kan gak wajarr…hehhe[peace..]. Dari bacaan yang fasih dan berlagu itu Kang Abik mengangguk-angguk kagum dan langsung menjanjikan skenario film ‘Ketika Cinta Bertasbih’  asli langsung ke tangan si santriwati, wehh senangnya… [nyesel sedikit gak masuk tahfidz…upz, kok jadi gak ikhlas ginii? Xixix J] dan santri-santri laki-laki hanya menyeru kagum di balik tabir lebar nan panjang itu, meskipun gak bisa ngelihat siapa yang maju dan membacakan surat itu secara langsung mungkin kekaguman itu gak bisa dipendamm...

            Singkatnya! Berikut persoalan-persoalan yang dibahas oleh Kang Abik dalam seminar tersebut, secara  singkatnya saja yaahh…:
*      Hanya dengan takwa, cinta akan kekal sampai akhirat [bukan dengan cinta yang dilampiaskan melalui pacaran, mau berapa kalipun orang menyatakan cinta pada pacarnya tidak dijamin bahwa di akhirat nanti dia akan bersikap sama dengan sikapnya dulu sewaktu di dunia]
*      Saat menulis, Habiburrahman tidak memedulikan teori sastra lho…[jadi gak semua teori sastra harus diikuti, by your self-lah, Kang Abik aja bisa, kenapa kita enggak?kita juga manusia seperti HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY, ya gak?!]
*      Kalau kita menulis dengan serius pasti akan berhasil, [jadi harus pantang mundurrr…ocleehh!]
*      Kalau ingin membuat cerita cinta, buatlah cerita yang romantis yang beretika, dan berisi sindiran. [misalnyaaaa ya taulahh…]
*      Kalau ingin menghafal al-Qur’an, Menghafal-lah karena ingin ridho Allah, pasti terjamin surganya.[jangan demi pacar lho ya…]

Nah, yang penasaran kenapa setiap Kang Abik membuat novel pasti judulnya gak lepas dari kata- kata cinta atau tentang cinta, kenapa nggak tentang politik aja, tentang pendidikan aja, tentang sosial aja, kenapa ya?Ada seorang peserta seminar yang mengaku santri kelas V TMI putra nanya, kenapa begitu? Kang Abik bilang ” ini adalah pertanyaan menarik  yang tidak pernah tidak ditanyakan di setiap saya mengisi sebuah seminar, pertanyaan ini pasti muncul” sembari tertawa beliau menjawab:
ü  Karena cinta adalah kebutuhan primer manusia, semua orang membutuhkan cinta. Siapa yang bisa hidup tanpa cinta? Tidak ada.
ü  Terinspirasi oleh kisah cinta di al-Qur’an, dalam surat Yusuf. (cinta yang tidak sekedar hawa nafsu, misalnya cinta yusuf terhadap saudara-saudaranya yang telah berlaku jahat kepadanya)
ü  Karena kisah tentang cinta mudah masuk dalam kalangan remaja, sehingga lebih mudah memengaruhi atau mendakwahi secara tersirat.

Sadar nggak kawan, kalau sebenarnya ISLAM adalah CINTA itu sendiri,…~_^


Umayjoe@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar