Minggu, 04 Maret 2012

Contoh Paper BAB II



BAB II
LANDASA TEORI
 A. Pengertian Membaca
Membaca dapat membantu seseorang menemukan apa yang diinginkan, mengikuti keinginan dan mendapatkan apa yang diinginkan dalam hidup ini. Itulah awal kecerdasan; penyebab seseorang menjadi genius, saat para quantum reader ingin mengetahi sesuatu, alih-alih membiarkan ide lepas, justru mereka menemukan jawaban-jawabannya. Untuk bias seperti ini seseorang tidak hanya membutuhkan kemampuan membaca untuk mempertahankan keingintahuan, ia juga membutuhkan system membaca yanga kuat agar bisa menggunakan kemampuan membaca tentang hal-hal yang penting. (Bobbi DePorter, ;2009)
Oleh karena itu maka penulis menyimpulkan bahwa membaca adalah suatu kegiatan yang membutuhkan prosese serius untuk mencapai pengetahuan dan mempertahankannya.
            1. Langkah-Langkah Dalam Membaca
                   A. Persiapan
Hal pertama dan terpenting untuk ditanyakan pada diri sendiri adalah : Apa Manfaatnya BAgiKu? (atau lebih singkatnya AMBAK). AMBAK adalah manfaat yang kita dapat dari tindakan kita, pertanyaan yang diajukan oleh otak pada diri sendiri, sadar maupun tidak, untuk memutuskan apa yang ingin diingat. Dari pekerjaan sehari-hari yang sederhana sampai ke putusan penting yang bisa mengubah hidup seseorang, semuanaya harus menjajikan sesuatu yang memberikan manfaat bagi diri. Jika tidak, seseorang tidak akan punya motivasi untuk melakukannya. Bahkan tindakan yang bukan untuk kepentingan diri sendiri pun tetap memiliki AMBAK. Contohnya, membantu orang lain akan memberikan kepuasan secara moral dan personal; itulah yang akan didapatkan! Kadang, AMBAK sangat jelas di pikiran : kadang-kadang, seseorang harus mencarinya atu bahkan menciptakannya.
AMBAK sangat pentng karena bisa membantu seseorang terhubung ke mtivasi intrinsik. Motivasi tipe ini adalah yang paling efektif untuk belajar karena ini adalah sesuatu yang ingin dilakukan untuk diri sendiri, bukan untuk guru atupun orang tua (ini disebut dengan motivasi ekstrinsik). Kegiatan yang secara personal member penghargaan, menarik, dan menyenangkan bagi motivasi intrinsic, seseorang melakukan hal itu karena menghendakinya.
       B. Sikap Sebelum, Sedang dan Sesudah
Ketika membaca, seseorang lebih banyak menggunakan belahan sisi otak kiri karena bagian ini memang disiapkan untuk pemikiran yang berhubungan dengan logika. Tapi, meningkatkan kecepatan dan pemahaman membaca berarti juga melibatkan belahan otak kanan. Aktivitas otak kanan lebih holistic, ritmis, berwarna, dan imajinatif. Menstimulasi kedua belahan otak akan membantu otak bekerja lebih cepat, keras, dan efektif. Seperti memproduksi sebuah pertunjukan : seseorang perlu rencana yang teratur dan pencarian dana yang strategis, serta aktor yang kreatif. Apapun peran yang membuatnya merasa nyaman, penting untuk menyadari bahwa kita bisa meningkatkan pemahaman dengan menciptakan gambaran yang kit abaca di benak kita. Ini perlu karena otak kita menciptakan pencitraan untuk membuat makna.
a. Sebelum  Membaca
Setelah menggunakan AMBAK untuk mencari tahu     motivasi inrtinsik, uliklah keingintahuan itu dengan pertanyaan spesifik tentang apa yang ingin dibaca. Ajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang isi bacaan, pertanyaan seperti: apa yang membuatku tertarik? Apa maksud penulis ini? Pemahaman akan bertambah saat benak mencari jawaban-jawaban itu. Pertanyaan itu membuat seseorang berpikir soal materinya.
Setelah itu bersiap untuk menggunakan motivasi dan ikuti keingintahuan dengan mempersiapkan tempat untuk membaca. Apakah pncahayaannya cukup, sudah ada kursi yang nyaman, meja untuk meletakkann buku, stabilo, pena berwarna-warni dan kertas untuk mencatat?. Mempersiapkan semua detail ini sebelum membaca akan membantu agar tetap fokusda membaca dengan kecepatan tinggi. Menghilangkan gangguan dengan menempelkan peringatan di pintu saa sedang membaca atau membuat kesepakatan dengan orang-orang yang tinggal bersama akan memeberi banyak waktu dan tanpa gangguan.
KIAT PRAKTIS : putuskan berapa haalaman atau bab yang akan dibaca sebelum memulai dan tandai halaman yang selesai dibaca. Ini meningkatkan konsentrasi karena mencegah seserang untuk berhenti di tengah-tengah bacaan untuk melihat berapa lagi halaman yang tersisa. (Bobbi DePorter, :2009)
b. Kondisi Membaca
Sebagian besar manusia tidak mengerti bagaimana cara kerja SMS atau wifi internet. Tapi, manusia tahu semua itu bisa dilakukan, dan memakainya untuk bertukar pesan.
Agar bisa membaca cepat dan lebih memahami bacaan, keyakinan harus sekuat itu. Seseorang harus tahu bahwa ia bisa meningkatkan kemampuan membaca. Pikiran positif akan membantu menemukan motivasi intrinsik yang diperlukan agar menjadi seorang quantum reader.
Gunakan kekuatan imajinasi untuk membuang ide-ide negatif, kuno dan rasa frustasi tentang membaca. Inilah yang harus dilakukan :
*      pejamkan mata dan bayangkan dirimu sedang duduk di depan komputer.
*      Buka dokumen word yang baru
*      Daftarlah apa yang menyebabkan anda malas membaca seperti: aku membaca dengan sangat lambat, aku malu jika disuruh membacakan untuk orang lain.
*       Sekarang, simpan dokumen tersebut dan beri nama misalnya, membaca 0.1, aku benci membaca.com, atau apapun yang dirasa pas dengan dokumen itu.
*      Kemudian, klik dokumen tersebut ke folder ‘tong sampah’ dan hapus. Bayangkan rasa frustasi dan malas anda lenyap dalam triliunan pecahan digital, hapuskan dari pikiran anda dan hidup anda untuk selamanya!
Dengan ini seseorang baru saja membuang rasa frustasi dengan hanya membayangkan. Sekarang, isi ruang yang kosong ini dengan kesyakinan positif.
Dalam membaca seseorang harus meningkatkan konsentrasi, dalam meraih konsentrasi ingatlah langkah-langkah penting ini:
v  Duduk tegak di kursi.
v  Tarik nafas dalam.
v  Pejamkan mata dan bayangkan tempat yang damai.
v  Buka mata dan mulailah membaca.

 c. Setelah membaca
Ceritakan kembali, setiap orang bisa mengatakan kata ini kepada diri sendiri untuk mengingat bahwa menceritakan kembali akan membantu mengolah dan mengingat secara menyeluruh apa yang dibaca. Baca ulang yang digarisbawahi dan distabilo. Selanjutnya lengkapi peta pikiran dan cobalah membuatnya lagi, tapi dari ingatan saja. Masukkan informasi baru dan hubungannya saat muncul di benak, tetap meletakkan peta pikiran itu di depan buku dan bisa membacanya kembali kapanpun dibutuhkan. Periksa cepat ide utama di buku yang sedang dibaca.
Cara terbaik lain untuk meningkatkan pemahaman adalah dengan berbagi dengan orang lain apa yang sedang dipelajari. Membagikan ide akan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Ini merupakan gerakan spiral yang bisa membuat anda semakin maju. Menggunakan sistem quantum reader akan selalu meningkatkan kecepatan dan pemahaman. Jadi anda dapat belajar lebih banyak.
        Ingat, genius itu berasal dari peningakatan hidup lewat pembelajaran yang mengikuti minat, keingintahuan, dan kegemaran. Gunakan kekuatan membaca untuk menemukan dan berbagi kekaguman dan ketertarikan di dunia ini. (Bobbi Deporter:2009)
2. Macam-Macam Membaca
            Ada tiga cara yang dapat dipergunakan ketika membaca yakni: Fokus, Fokus halus, dan Tri-Fokus.
a.       Fokus
Pernahkah anda mencoba melihat gambar yang tersembunyi dalam poster tiga  dimensi? jika pernah, anda akan tahu bahwa memandang ke bagian tengah gambar tersebut dapat menolong mata untuk relaks. Anda dapat memakai teknik pemusatan yang sama untuk membaca lebih cepatdan lebih memahami bacaan.
b.      Fokus Halus
Gunakan fokus halus untuk meningkatkan kecepatan dan stamina membaca. Untuk mengaktifkan pemfokusan halus, ikuti garis putih diantara garis teks ini, dan bukan hurufnya. bidang penglihatan anda akan melihat garis di atas huruf. Fokus halu dapat menigkatkan kecepatan membaca dengan membantu menyerap lebih banyak teks tanpa mengakibatkan mata lelah.
c.       Tri-fokus
Steve snyder, seorang pelatih internasional, konsultan dan quantum reader, bias menyelesaikan empat buku setiap malam dengan menggunakan teknik membaca tri-fokusnya. Otaknya dapat melahap sampai 5.000 kata permenit dengan membagi tiga jenis baris secara visual. Ini membuat matanya dapat membaca beberapa kata sekaligus dengan melompat dari satu kelompok ke kelompok lainnya dan bukan dari satu kata ke kata lainnya.
Fokus halus dan tri-fokus akan menolong anda mengelompokkan kata hingga dapat membaca dengan cepat, tapi akan perlu waktu dan latihan yang lama untuk mengubah kebiasaan membaca anda. itulah sebabnya dibutuhkan komitmen.
Pilot-pilot tempur mengembangkan teknik fokus untuk mengenali pesawat musuh dalam peperangan. Dengan cepat, para peneliti mulai menyuling dan mengajarkan kecakapan ini serta meraih sukses besar. Sadar telah meremehkan kemampuan persepsi mata, ankatan udara kemudian mencari cara baru untuk dapat menerapkannya. Mereka segara menemukan bahwa para pembaca dapat memahami sampai empat kata di layar secara bersamaan  dengan kecepatan hanya seperlima ratus detik!
Dengan cepat, yang lain memakai pendekatan tersebut, dan kebanyakan kursus membaca cepat memakai teknik  fokus angkatan udara ini. unntuk beberapa saat, sebagian besar murid merasakan peningkatan drastis pada kecepatan membacanya. Tapi, mereka melaporkan kekecewaan beberapa minggu usai pelatihan karena saat kursus selesai motivasi mereka menurun, begitu juga dengan kecepatan membacanya. Kini, prinsip yang sama juga berlaku bagi semua teknik membaca cepat. Jadi, ingat: tetap bermotivasi dan berkomitmen untuk meningkatkan kecepatan membaca dan quantum reader. (Bobbi DePorter: 2009)
B. Pengertian Kreativitas Menulis
Menulis itu merupakan curahan hati nurani, perasaan dan pikiran seseorang sebagaimana yang dibicarakan. Penulislah yang memiliki ide, memilih kata, menentukan tema, dan menyusun kalimat dari awal sampai akhir sehingga menjadi suatu ide yang utuh. Dan tulisan yang baik sebenarnya merupakan hasil renungan yang dalam dari seseorang yang penuh kepekaan , perasaan penuh kemanusiaan, dan ketajaman pikiran. Oleh karena itu, hasil karya seorang penulis dapat  saja menimbulkan gairah dan semangat baru. Aktivitas tulis-menulis sebenarnya merupakan aktivitas keilmuan dan pendidikan. Betapa besar peran kepenulisan dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan kemajuan seseorang. (LASA Hs. :2006)
1.      Langkah-langkah Sebelum Membaca
a.       Memahami kata
Kata-kata biasa lazim digunakan untuk tujuan komunikasi lisan. Penggunaannya harus dipahami oleh semua orang di setiap tempat dan di setiap situasi. Kita menggunakan kata-kata ini ketika berbicara dengan teman, dengan saudara, tetangga, ayah dan ibu, dan lain sebagainya. Di dalam kaidah bahasa Indonesia, kata-kata ini pada umumnya telah disepakati sedemikian rupa untuk bisa dipergunakan di setiap tempat dan di segala situasi—tanpa membedakan jenis kelamin, tingkatan sosial, ataupun situasi ketika kata-kata itu diucapkan. Kemudian yang menjadi persoalan adalah bagaimana ketika “kata-kata biasa” ini menjadi kata-kata yang luar biasa yang dapat diangkat menjadi sebuah karya tulis yang jelas mengenal rasa bahasa?  Maka kreativitas, kenakalan, serta keliaran dalam memperlakukan bahasa amat diperlukan bagi seorang penulis. Caranya bisa beragam, dari mulai penciptaan berbagai metafora, perbandingan-perbandingan, personifikasi, peribahasa, hingga (jika diperlukan) seorang penulis dapat menciptakan kosakata baru. Di dalam teori sastra dikenal apa yang dinamakan diksi, imajeri, dan sintaksis. Diksi adalah pilihan kata-kata yang harus dilakukan oleh pengarang, dengan mengoptimal-kan pencapaian dua makna (yakni makna denotasi dan konotasi) untuk memperkaya keindahan dan kemungkinan-kemungkinan makna yang lebih luas. Imajeri adalah pilihan kata atau serangkaian kata yang dapat menciptakan suatu imaji tertentu. Sedangkan sintaksis adalah cara seorang pengarang dalam menyusun kalimat-kalimatnya. Keseluruhan syarat dari pemilihan dan penentuan kata-kata yang dipergunakan tersebut sudah barang tentu harus dikomposisikan dengan ‘sempurna’ oleh pengarangnya pada peciptaan nada, atau lebih sering disebut sebagai suasana di dalam karya. Suasana/nada dalam sebuah karya sastra bisa macam-macam: religius, romantis, malankolis, menegangkan,  mengharukan atau bahkan menjijikkan.
Mengingat perangkat kata-kata dalam karya sastra berbeda dengan perangkat “kata-kata biasa” di dalam komunikasi sehari-hari, maka di dalam karya sastra seorang pengarang dibebaskan untuk membentuk pola-pola sendiri, tanda baca sendiri, bahkan penyimpangan-penyimpangan dari kaidah yang lazim sepanjang ‘penyimpangan’ tersebut bisa dipertanggungjawabkan pengarangnya untuk tujuan estetika.
b.      Berpikir kritis
Sudahkan kita mencintai tanah air? Salah satu cara mencintai tanah air adalah dengan berpikir kritis tentangnya. Karya sastra memberikan sarana yang komplet—yang tidak dimiliki oleh seni lain, untuk lebih memahami diri kita, lingkungan kita, dan mengintegrasikannya ke dalam wawasan berpikir dari setiap pembacanya. Tidak ada satu pun negara-negara maju dan makmur yang abai terhadap kesusastraan. kesusastraan menempati posisi setara dengan ilmu pengetahuan lain seperti matematika, fisika. Terbukti, di dalam setiap peristiwa penganugrahan hadiah nobel, kesusastraan diberi penghormatan untuk berpidato. kesusastraan turut mendidik anak bangsa menjadi dewasa: membuka gerbang kegemaran membaca, membuka gerbang wawasan, dan melahirkan sikap kreatif untuk terus mencari. Tentu di negara-negara maju, karya sastra pun dibaca oleh segenap lapisan masyarakat, dari pelayan hingga gubernur, dibaca di berbagai tempat. Karya sastra juga diperkenalkan semenjak sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Lalu bagaimana  dengan Indonesia Raya?
c.       Berimajinasi
Apa yang membuat seseorang tertarik untuk menulis? Alexander Dumas, penulis novel Monte Cristo yang legendaris itu, konon ia menulis lantaran dikejar-kejar banyak hutang! lalu untuk membayar hutang-hutangnya itulah ia bekerja keras menekuni sebuah dunia baru yang sama sekali sebelumnya tidak pernah terbayangkan: m-e-n-u-l-i-s. Menulis novel! maka terciptalah seorang tokoh (tokoh yang identik dengan dirinya) yang bernama Monte Cristo. Tokoh yang ia imajinasikan kemudian menjadi seorang tokoh yang amat menderita lantaran dikejar dan dikhianati oleh semua orang yang dikenalnya. Kemudian, lewat sebuah perjalanan berliku dan menegangkan, tokoh Monte Cristo mendapat harta karun yang luar biasa banyaknya, yang lantas ia pergunakan untuk membalas dendam terhadap lawannya satu per satu! Nah, di sana ada impian-impian pengarang terpendam yang ikut menjelma dengan kreatif di dalam novel yang diberikan judul Monte Cristo itu. Catat sekali lagi: “menjelma dengan kreatif”.
Apapun niat awal penulis , semuanya sah. Tentu, termasuk penulis yang menulis dengan niat mendapatkan imbalan materi. Tapi biasanya, seiring dengan perkembangan pengalaman dan pemahaman yang semakin luas, ia akan tiba pada suatu titik jenuh. Materi hanya akan memberikan satu kepuasan permukaan jika tanpa dibarengi sebuah idealisme. Apakah itu? yakni, perjuangan untuk membuat dirinya semakin berarti.(Joni ariadinata: 2006)

2.      Kiat Membuat Tulisan Memikat
a.       Berani bermimpi
Mimpi adalah awal dari keberhasilan seseorang dalam menjalani kehidupan di dunia ini. Seseorang yang mempunyai kekuatan mimpi dapat lebih unggul dari orang yang sama sekali tidak mempunyai mimpi. Berani bermimpi, berani berpikir out of the box, berpikir yang orang lain tidak memikirkan. Itulah esensi pendidikan. Esensi dari mendidik adalah mengangkat harkat dan martabat anak murid dan membuatnya berani bermimpi dan melakukan hal besar. Mentalitas pemimpi, melambungkan cita-cita setinggi langit, dan tekad pantang menyerah menggapai mimpi itu. Kalau mengutip dari perkataan Andrea hirata, “I am a dreamer, real dreamer. Pemimpi habis-habisan. Kalau punya pacar nggak betah, baru sebentar sudah sumpek sama saya karena mimpi itu.”
b.      Tulisan kaya possibility
Apa kunci kriteria tulisan yang baik? menurut Andrea adalah tulisan yang mengandung banyak possibility(kemungkinan aspek pemakanaan). Hal demikian bisa dirujuk pada karya penulis-penulis yang sudah jadi. Seperti Pramudya ananta toer dan Antonio skarmeta(penulis Chile). Andrea tidak percaya pada jawaban pasti tentang kriteria buku bagus. Yakni buku yang memiliki banyak possibility. Dengan membaca satu bab saja, pembaca merasa memperoleh banyak hal. Buku bukanlah benda mati, tapi seperti makhluk hidup yang bisa membuat sedih, semangat, tersenyum atau merenung. Jadi kiat membuat buku yang memikat adalah bagaimana membuat setiap paragraf terasa hidup. Tulisan bermutu adalah yang mampu menggerakkan simpul otak dan membuka banyak aspek pemaknaan.
c.       Gila membaca
Untuk membuat tulisan yang kaya possibility, Andrea menyarankan pada para penulis agar jangan hanya membaca sastra. Perluas bahan bacaan. Apa saja. Misalnnya, baca temuan baru kebijakan politik Amerika Serikat, temuan terbaru energi alternatif, perkembangan bangkrutnya teori evolusi makin terpatahkan, dan sebagainya. Semua bacaan itu memiliki akibat luar biasa pada tulisan. Possibility akan bisa muncul. Tulisan bisa menjadi berdimensi luas.
“Jangan hanya membaca buku yang untuk menggambarkan matahari terbenam saja sampai perlu empat halaman. Capek deh! tiga juta buah buku sastra sudah kita menulis begitu” kata Andrea dalam “Obrolan Dua Master” di situs www.mizan.com dengan Hernowo, penulis buku kiat menulis, “mengikat makna”, akhir November 2007. Kita suka meninabobokkan kata dengan bahasa sastrawi, tapi kita tidak terbuka otak untuk berpikir konteks.” jadi, rumus menjadi penulis yang baik adalah banyak membaca. Memperluas bacaan adalah kunci sukses menyusun buku bergizi tinggi. (Asrori S. Karni: 2008)
C. Hubungan Antara Membaca Dan Kreativitas Menulis
        Dan setelah menguraikan singkat di atas tentang pengaruh membaca terhadap kreativitas menulis maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa membaca sangat dibutuhkan dalam mengembangkan tulisan yang baik dan bergizi.
        Tanpa membaca seorang penulis akan kekurangan tenaga dalam tulisannya, sebab umpama suatu yang tak terpisahkan bahwa untuk menghasilkan tulisan yang bermutu harus diiringi pengetahuan yang luas, dan pengetahuan itu tidak pernah jauh-jauh dari sebuah buku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar