Kalau Kang Abik yang dateng, bukan Cuma meriah, tapi
mbludak-mbludak.. sampe GESERNA (gedung serba guna) hampir gak muat. Siapa sih
yang gak kenal HABIBURRAHMAN EL-SHIRAZY?? Ya, penulis novel terkenal and best
seller Ayat-Ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih. Kira-kira 2 jam-an lah para
peserta ngantri absen di luar GESERNA, peserta seminar yang bertema “HIDUP
EKSIS DENGAN KARYA QUR’ANI” ini
berjumlah lebih dari 500-an peserta, itu sih TMI putrinya doang… belum lagi peserta
dari TMI putra, IDIA , tahfidz Qur’an,
al-Amien I dan orang dari luar pesantren, bisa dikira-kira tuh seberapa banyak.
Hehhe.
Jum’at,
17 Februari 2012 Al-Amien kayak kejatuhan durian runtuh aja, acara seminar ini
terasa banget, apalagi pas ketemu persis sama Kang Abiknya sendiri. Bayangin
aja, dari awal peserta udah ribut-ribut “mana Kang Abiknya ya? Kok hanya kyai
itu saja yang di depan?” yang dimaksud
kyai adalah K.H. Abdul Mun’im , seorang kyai hafidz yang juga mengisi seminar
pertama kali. Emang sih, Kang Abik nggak langsung duduk gitu aja di atas
panggung, biasalah membuat sedikit kejuta.Tau gak gimana ekspresi peserta seminar waktu Kang Abik dipersembahkan untuk naik ke atas panggung?!
Semuanya seperti yang ada dalam pikiran kamu, semuanya bersorak-sorai seolah
nemuin harta karun yang udah lama dicari-cari. Apalagi ketika beliau
mengucapkan salam [suaranya terdengar pertama kali secara jelas di telinga
kami] ‘ini benar-benar Habiburrahman!’ rasanya suara-suara bahagia dari mulut manusia-manusia haus ilmu itu
terpancar banget, rasanya juga GESERNA jadi adem ayem, emang gitu kali ya kalau
suatu ruangan sudah terdatangi angin segar, maka seisi ruangan juga akan
merasakan sejuknya. Dan kesejukan itu berasal dari orang yang berilmu dan
bertaqwa [mudah-mudahan yang menulis dan yang membaca tulisan ini juga begitu.
Amien.]. ruangan yang awalnya gaduh, serempak jadi senyap bermakna menyimak
ulasan kata dari seorang pria muslim berumur 36 tahun ini. Lebih-lebih waktu
Kang Abik membacakan puisinya yang berjudul “AL-QUR’AN BERNYAWA”, rasanya hati
ini tersirami air sejuk setelah sekian lama kering kerontang [cuit-cuiiittt…]
bahkan gak sedikit lho dari teman-teman yang meneteskan air mata, [mungkin
termasuk yang nulis kali ya? Haha] puisinya memang sangat menyentuh. Sungguh.
Memang,
Al-Qur’an itu adalah contoh sebaik-baik contoh, wes-lah Muhammad yang berakhlaq
Al-Qur’an tak usahlah diragukan lagi akhlaqnya yang super baik alias mulia itu.
Laiknya waktu itu, Kang Abik berkata “tak perlu dikhawatirkan lagi kalau kita
hidup bersama Al-Qur’an”, beliau juga mengakui bahwa inspirasi ‘Ayat-Ayat
Cinta’ berangkat dari suatu surat di
Al-Qur’an , surat Az-Zukhruf ayat 67. Sempat, Kang Abik menantang siapa yang
berani maju dan membacakan surat itu tanpa teks. Sejenak GESERNA jadi gaduh
oleh suara “saya!”, “disini!” sambil
ngacungin tangan, dan akhirnya Kang Abik memilih salah satu diantara peserta
yang paling cepat mengacung dan yang paling kelihatan pastinya… dan ternyata
yang maju adalah santriwati kelas akhir ma’had
Tahfidzul Qur’an, ya pantes aja hafal luar kepala, statusnya saja kelas
akhir ma’had tahfidz, kalau gak hafal
kan gak wajarr…hehhe[peace..]. Dari bacaan yang fasih dan berlagu itu Kang Abik
mengangguk-angguk kagum dan langsung menjanjikan skenario film ‘Ketika Cinta
Bertasbih’ asli langsung ke tangan si
santriwati, wehh senangnya… [nyesel sedikit gak masuk tahfidz…upz, kok jadi gak
ikhlas ginii? Xixix J] dan santri-santri laki-laki hanya
menyeru kagum di balik tabir lebar nan panjang itu, meskipun gak bisa ngelihat
siapa yang maju dan membacakan surat itu secara langsung mungkin kekaguman itu
gak bisa dipendamm...
Singkatnya!
Berikut persoalan-persoalan yang dibahas oleh Kang Abik dalam seminar tersebut,
secara singkatnya saja yaahh…:
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/WINDOW%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/WINDOW%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/WINDOW%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/WINDOW%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/WINDOW%7E1/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Nah, yang penasaran kenapa setiap Kang Abik membuat
novel pasti judulnya gak lepas dari kata- kata cinta atau tentang cinta, kenapa
nggak tentang politik aja, tentang pendidikan aja, tentang sosial aja, kenapa
ya?Ada seorang peserta seminar yang mengaku santri kelas V TMI putra nanya,
kenapa begitu? Kang Abik bilang ” ini
adalah pertanyaan menarik yang tidak
pernah tidak ditanyakan di setiap saya mengisi sebuah seminar, pertanyaan ini
pasti muncul” sembari tertawa beliau menjawab:
ü Karena
cinta adalah kebutuhan primer manusia, semua orang membutuhkan cinta. Siapa
yang bisa hidup tanpa cinta? Tidak ada.
ü Terinspirasi
oleh kisah cinta di al-Qur’an, dalam surat Yusuf. (cinta yang tidak sekedar
hawa nafsu, misalnya cinta yusuf terhadap saudara-saudaranya yang telah berlaku
jahat kepadanya)
ü Karena
kisah tentang cinta mudah masuk dalam kalangan remaja, sehingga lebih mudah
memengaruhi atau mendakwahi secara tersirat.
Sadar nggak kawan, kalau sebenarnya
ISLAM adalah CINTA itu sendiri,…~_^
Umayjoe@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar