DAFTAR ISI
Ø
BAB I (HIKAYAH
MALAM)
v Malam malamku
v Kerinduan
v Hujan I
v Yang tersisihkan
v Runtuh
v Akhh…!
v Asaku
v Yang berubah I
v Hujan II
v Yang berubah II
v Seribuku
v Rumah rumah
v Panggil …
v Teman
v Teman palsu
v Bukan bulan
v Syukur
v Lilin kecil
v Hikayat malam
v Shalat
v Debu
v Sehari di bulan
v Membuatnya sejenak senang
v Seribu tahun
v Pulang
v Enam angka
Ø
BAB II
(TERLAHIRLAH CINTA YANG BERBEDA)
v Sepatu
v Sulit
v Perumpamaan
v Surat berdebu
v Sunyi
v Nyanyian ombak
v Aneh
v Kerinduan itu = …
v Pejuangku
v Rindu
v 27 sept 09
v Kisah cinta
v Madu dara (Madura)
v Kumbang rindu
v Maksudmu …?
v Puisi
v Kekasih alam
v Jam
v Aku tau semuanya
v Tetap sama
v Bertahan
v Mati rasa
v Masa muda
v Kenalkan aku
v Terikatku
v Resahku
v Tetap
v Sendiri
v Kopi hitam
v Anak Jawa menanti
v Babu
v Karenamu
v Cerita anak bodoh
v Biru
v Ayah
v Padang
v Nafasku
v Bila
v Salam semuanya
v tidur
Ø
BAB III (YANG
TERIKAT)
v Rasa rasanya
v ALGHO
v Tak sama
v Terlalu pagi
v Nenek tua
v Doa menjelang sore
v Pak haji
v Tahun baru
v Tinggi
v Duplikat
v Lebah
v Katanya
v Doa
v Kesempurnaan
v Waktu
v Kesimpulan lain
v Lagu terakhir
v Istana sederhana
v Aligator
v Dua luka
v Palestina cinta
v Sang perebut
v Alim
v Abah
v Terakhir
v Ajal
v Kegelapan
v Kucing gila
v Menyentuhnya
v Al-Amien
v Petuah ringkih
v Momo
v Lalat
BAB I
HIKAYAT MALAM
v
Malam Malamku
Malam malamku
bagai lereng gunung
Mambawa lelah
yang berkelit
Merenda durja bak
ketinggian sebelah gunung
Kepalaku bagai
gurun
Berseru seru
inginkan kesegaran
Dari rasa atau
sebatas kata
Yang tak lepas di
manapun berada
Malam malamku
bagai gedung tak berpintu
Kedap nada
ataupun lirik tak ‘da lagu bergerutu
Malam malamku
yang sayu
Seperti inikah
‘ku menyatu denganmu …?
*Malam sepi di
bumi Djauhari, 20 nov 2010
v
Kerinduan
Rembulan
menguliti kerinduankumalam ini
Bagai perang uhud
dalam hati
Kencang kurasa
debaran jantungku
Ia menatap nanar
Seolah tak kenali
lambaian penantianku
Beriring ratapan
halus
Padahal bunga
liliku telah bermekaran
Sampai berpisah
di suatu waktu
Namun mungkin
kerinduan
Akan tetap jadi
benih penimang rasa jenuh, selama lamanya
*Al amien
v
Salam Malam
Malam ini lampu
masih benderang
Jalan jalan masih
ramai
Mobil motor laju
terjang angin malam
Sebuah ironi
kehidupan
Malam ini kunang
kunang kembali benderang
Cita cita tak
lagi diiringkan
Cinta cinta salah
diartikan
Pohon itu kerlap
kerlip dititi kunang kunang
Ada sepasang
kekasih sedang berbuat sewenang wenang
Malam ini bintang
bintang bersinar
Bulan kembali
terang
Sebuah dua buah
Andai saja bisa
menua secepatnya
Bintang bintang
genit, segenit kupu kupu cantik si malam
Malam ini sangat
sepi
Di atas tikar
pengaduan
Sebuah jadi
beribu buah
Menjadi susah tuk
di ungkap
Tangan menengadah
bagai dihampar
Hanya di sini
dirasanya sangat sunyi
Di malam ini
*yang
membosankan, nov 2010
v
Hujan I
Rintikan air dari
langit itu … seperti bercerita
Pada hamparan
tanah yang gersang dan yang diam
Bermalam suntuk
di langit yang hitam gelap
Seakan menumpu
tujuan pada akar akar kesepian
Dan menjadikan
muara kesenangan
Daun daun basah
walau tak dilihatnya hijau
Tak ada sekat
kesedihan
*Prenduan, 4 Des
2010
v
Yang Tersisihkan
Dari sisi jiwa
yang tersisihkan,
Mungkin
tersingkirkan
Semerbak bau bak
melati membusuk dalam kalbunya
Deretan nama tak
terungkap lagi di benaknya
Saking banyak
Saking bertumpuk
Saking ganasnya
Sampai lupa
Dari sisi jiwa
yang tersisihkan,
Mungkin hilang
Serentak semua
kan jadi ilalang
Yang liar dan tak
tersentuh
Namun damai abadi
Seperti jiwa yang
terpaksa bahagia
*Prenduan, 4 Des
2010
v
Runtuh
Semua suara tak
mampu meruntuhiku
Dengan apapun
kecaman kejam
Namun,
Mengapa hanya
dengan sentilan
‘ku runtuh beribu
runtuh?!
*Prenduan, Des
2010
v
Akhh …!!
Ketika ‘ku temukan
hidupku mengamuk
Di malam sepi
bertudung angin berdesir
Seandainya
‘kutemukan satu tangkai
Kan ‘kutusuk
udara biar berhenti
Seandainya ku
temukan air
Kan ‘kusiram
seperti kucing yang basah
Pada siapa dan
apa saja
Aku ingin waktu
berhenti
*Alpend, Des 2010
v
Asaku
Bertebaran di
langit langit
Asaku …
Bingung
‘kuartikan keberadaanku
Ingin menjadi ini
dan itu
Baz…!
Semua seakan
hilang
Menembus ruang
anganku
Aku teguh, aku
rapuh
Teguh lagi
Rapuh lagi
Berdiri
Jatuh
Berdiri
Jatuh
Berdiri
Berlari
Berhenti
Aku masih kuat
Dengan segala asa
yang menggelembung
Tak berani aku
katakan
Sebelum semuanya
terjadi
Asaku …
Masih
bergelantung di langit langit putih kamarku
*TMI, 26 April
2010
v
Yang Berubah I
Semua yang hidup
menjelma kunang kunang
Yang berkelap
kelip kala malam
Tertawa melepas
penat di muara bahu kelelahan
Jauh sebelum
malam dijadikan siang
Ada gelisah di
relung hati perempuan
Seperti setitik
awan di langit hitam
Yang enggan jadi
hujan
Tak mampu
menghempas perkumpulan
Yang membuat
lepas paksa si perempuan
Malam telah jadi
siang
Jauh dari sebelum
penyesalan
*Alpend, 20 nov
2010
v
Hujan II
“Hujan hujan
pergilah …
Datang lagi lain
hari …”
Bukan Dora
Tapi Hatori
Yang tak usir
hujan
Namun
diterjangnya
*Khodijah II/VI,
Des 2010
v
Yang Berubah II
Aku menatap pada
wajah alam
Membentang seribu
keindahan
Menjulang tinggi
langit tak terperi
Udara tak terasa
telah menua
Kupandang isi
hutan yang rindang
Pohon pohon hijau
teduh tak terperi
Menyongsong sejuk
pada paras alam
Bumi ini …
Kuperhatikan
setiap jalan
Manusia
berpantofel selalu lalu lalang
Bagai orang orang
penting menyandang buku
Membuat naluri
tergugah untuk melangkah
Seisi bumi
berkobar
Saat kupandang
dari sisi lubuk hati sendiri
Tak selamanya
semua sedap dipandang
Sebab semua pasti
kan terbakar
Dan tak semua
juga bisa diinginkan
Sebab ia akan
menjadi tak sedap dipandang
*Nov 2010
v
Seribuku
Aku melihat aku
Pada kamu
Sebagiannya juga
Seribuku komat
kamit
Entah doa
Cinta
Seribuku …
Aku mencuri
sedikit, padanya
Ada padamu dariku
Bagian apa?
Akupun juga kamu
Sehari hanya
sehari, selamanya
*PUSKOM, 12 Mei
2012
v
Rumah Rumah
Baik, sejenak
diam
“auh …”
Kamu berloncatan
..
Segenggam di
tangan kiriku, aku tau
Setau dulu
sebelum rumah rumah
Di dalam, di
kedalaman, dalam sekali sampai kamu tak melihat
Malam malam rumah
rumah …
*Memo, Mei 2012
v
Panggil …
Sun …
Matahari
mengatakan sedang jatuh cinta
Malam malam pula
Apa yang dilihat?
Siapa yang tau,
hah?
Katakan saja, aku
tidak tau
Sun …
Lelah, dicinta
Sun …
Mengatakan malam
malam lagi
Tanpa tertawa,
hanya untuk memanggil …
*Memo, Mei 2012
v
Teman
“Menurutmu teman
itu seperti apa?” Tanya hati
Nurani menjawab
“yang menemani meski tak dengan raga”
“Maksud kamu?”
Hati tak mengerti
“Dia menyerupai
aroma desauan angin sejuk di tempat kita mengarah”
“Aku makin tidak
mengerti”
“Makin kamu tidak
mengerti makin bagus”
“….”
*kejauhan hati,
di akhir tahun 2011 yang indah
v
Teman Palsu
“Menurut kamu
teman palsu itu seperti apa?” Hati bertanya kembali pada Nurani
Nurani sejenak
berpikir, “dia hanya ikut tertawa saat kita tertawa, tapi tak ikut menangis
saat kita menangis …”
“Hm?”
“Ya, dia tak
pernah lakukan sesuatu untuk membuat teman itu tertawa saat sedih”
“Kamu tau dari
siapa?”
“Banyak temanku
yang seperti itu”
“Termasuk aku?”
“…. Mungkin”
*Des 2011
v
Bukan Bulan
Terangnya yang
semampai bulan
Auroramu begitu
memancarku
Menembus ke sudut
udara kosong
Di sendi sendi
hati yang lelah
Namun pada
saatnya
Aku tak terlalu
terpesona
Melihat retakan
kawah
Meskipun kau
bukan bulan
*19 April 2012
v
Syukur
Pernahkah kau
berfikir bagaimana Allah memerintahkan malaikatNya untuk menurunkan hujan?
Pernahkan kau
berfikir seberapa sakit, pedih, perihnya saat malaikat lain mencabut nyawamu
dari ujung kaki hingga ubun ubun?
Kawan, pernahkah
terlintas dalam benakmu, berapa banyak bayi yang dilahirkan ataupun manusia
yang mati pada setiap harinya?
Wallahi, aku
terbuai pada angin sepoi yang mengiringi gerimis lembut ini, pada bebunyi tik
dan tik yang menggema di telingaku
Mungkin dinginnya
memang membuat sakit, tetapi jauh di lubuk hati … aku merasa damai,
Seperti batu
kotor yang dibasuh hingga bersih dan berkilau …
*Balai pertemuan,
2012
v
Lilin kecil
Ini cerita tiga
masa silam
Saat aku baru
menjajari tinggi kakakku
Terasa pudar
sekitar arahku
Akupun
menyinarinya sendiri
Dengan kebebalan
lilin kecil di pangkuan
Muncul beberapa
sapa
Aku kira
keakraban kan tercipta
Namun semua
terjadi seperti yang kumimpikan
Lalu terjadi lagi
Seperti yang
kumimpikan lagi
Aku bebal memang
Tapi ketika lilin
kecilku jatuh
Aku masih membebani
diriku dengan kecintaan yang tiada terhenti
Sampai saat ini
Kubertanya,
Kapankah ku kan
merelakan?
*13 MEI 2012
v
Hikayat Malam
Kutemukan Engkau
di sepertiga malamku
Membelai sekujur
tubuh yang kedinginan
Haus akan kasih
Yang tak asing
untuk mereka yang sedikit …
Aku mau, Tuhan
Mau sekali dan
untuk nanti
Bukan memberiku
mimpi, Tuhan
Malam sesunyi
gelapnya
Suatu yang tak
bisa di atas kelalaianku
Menjadi aku yang
bukan sesungguhnya aku
Berikan aku,
Tuhan
Ketika jangkrik
bersama katak bernyanyi nyanyi
Jika Engkau
berikan aku
Sepanjang lariku,
mencari …
Setiap peristiwa
di dalam waktku, ku kan abadikan dalam jiwaku
Di dalam sujudku,
Engkau kutemukan
*14 Mei 2012
v
Shalat
“Seseorang melaksanakan shalat selama 50 tahun, dan tak ada yang
diterima sedikitpun dari shalatnya …”
Buku,
Merah mata melek
Melek semelek
meleknya melek
Melek!
Shalat, aku tau
dari siapa?
Aku juga shalat
Shalat, shalat …
shalat …
Tuhanku, Engkau
kabulkan segala permintaan
Namun ingin ku pahami,
seberapa banyak shalatku Engkau qobil …?
*14 mei 2012
v
Debu
Gemeeeetar ..
Debu debu
terbang,
Wush, wush, wush
..
*140512
v
Sehari Di bulan
Sehari, di bulan
Ada aku di sana
Menangkis udara
penuh ragu
Aku membiarkan
diriku dalam sayangku
Sehari, di bulan
…
Sebab bertanya
pada bulan haru ragu
Hilang … baru
dilahirkan
*140512
v
Membuatnya
Sejenak Senang
Kututup sedikit
tirai gengsi
Di atas maut
panjang yang menyela hidupku
Sesakit kesurupan
di siang penuh petang gunduk awan hitam
Aku menanti
basuhan seorang malaikat …
Jika tidak
turunnya hujan sementara
Ya Tuhan, aku
menyeleweng mautku
Aku belum memulai
cahayaku
Yang membendakan
setiap mata perak yang Kau kasihi itu
*P-JaiBee, 3 Juni
2012
v
Seribu Tahun
Matematika
kesenjaan mertua yang membagi seperti faroid lampau
Segalanya buatan
biru segan buat Anisa, memakai jilbab keungu unguan pelangi tanpa warna
menonjol di lempengan perasaannya,
Anisa, seribu
tahun sekali membaginya seperti matematikawan yang faroid
Sehentak muka
muka jenuh ketemu jalan
Seribu tahun
sekali, hanya.
*3 Juni 2012
v
Pulang
Bertanya,
Kapan pulang
beserta sekedar menjinakkan pahitnya lisan lisan
Namun sekedar
pulang menukar kata yang sia sia di undak jantung
Menghantam bagian
kita semuanya
Satu, di sini
Juga kepunyaan
kita senandung pena bertebarkan duka yang terbungkus hati ceria kita
Aku dan kita tau,
kan?
*3 Juni 2012
v
Enam Angka
Nomor enam dari
sekarang
Bungkusannya yang
belum siap meneguk jauhnya keinginan
Biar bilang pelit
segudang gudang …
Bukannya tidak
kasih dua tahun lebih sampai nanti
Cuma enam angka
saking keras anginnya, masuk angin pikir pikir …
*UP, 3 Juni 2012
BAB II
TERLAHIRLAH CINTA BERBEDA
v
Sepatu
Kulihat sepatu
sudah mengelupas
Tanda aku tak
melangkah lagi
Kulihat hujan
turun deras
Tanda aku tak ingin
beranjak
Kulihat engkau di
teras
Tanda aku …
…
Apakah aku tak
mampu?
*Alpend,
01’02’2010
v
Sulit
Besok besok cinta
tak boleh mampir lagi
Yang punya sejuta
pintu di hati
Sampai lelah
ditutupnya
Begitu hati yang
mudah terpesona
*Alpend,01 des
2010
v
Perumpamaan
Jika kau adalah
matahari
Maka aku tak
ingin siang berganti
Juka kau addalah
bulan
Maka aku tak
ingin purnama berakhir
Jika kau adalah
gunung
Maka aku tak akan
berhenti mendakinya
Jika kau adalah
lautan
Maka aku tak
ingin berhenti menyelaminya
Jika kau adalah
buku
Maka aku akan
terus membacanya
Berulang ulang …
Jika kau adalah
udara
Maka aku tak akan
menyeka nafas seumur hidupku
Jika kau adalah
sekolah
Maka aku akan
selalu belajar di dalamnya
Jika kau adalah
penjara
Maka aku ingin
selalu menjadi narapidana
Jika kau adalah
warung nasi
Maka aku akan
selalu makan di sana
Jika kau adalah
bank
Maka aku akan
selalu menabung uangku di sana
Jika kau adalah
buku tulis
Mak tanganku tak
akan berhenti untuk menulis,
Meskipun buku itu
telah penuh
Jika kau adalah
pelajaran
Maka aku akan
selalu mempelajarinya
Jika kau adalah
rumah
Maka aku tak
ingin keluar kemanapun
Dan jika kau
adalah cinta …
Maka aku tak
ingin berhenti merasakannya
*suatu hari di
bawah sinar lampu
v
Surat Berdebu
Tak kubaca dengan
abu
Tak ternilai
kubergerutu
Sampai mati
sampai berdebu
Surat itu di
pangkuanku
Sejatinya kau tak
ada hati
Pada sunyinya
kubernyanyi
Meski tak ada
arti
Dalam penantian
ini
*TMI, nov 2010
v
Sunyi
Suara ramai katak
pagi terlahap habis
Oleh suara
deretan tajam memekakkan
Di hati tanpa
bunyi
Meratapi segala
isi
Tak mampu hanya
dengan ilusi
Tak bisa tercipta
lagi puisi
Biarkan angin tak
lagi berhembus
*Alpend, nov 2010
v
Nyanyian Ombak
Jika ombak ingin
berkata
Ada jeda
menyakitkan sebelum ia sampai
Merembes dilorong
air
Hawa hangatnya
menjadi sebongkah kebingungan
Entah akan kemana
air asin bertemu
Dengan teman
seperairan yang selalu dikenal
*Prenduan, nov
2010
v
Aneh
Kupu kupu
bersinggah di daun, putih …
Sayapnya yang
pucat
Meremas tangkai
jadi enyuh
Tak berdaya,
Kulempar batu ke
arah mawar
Mawar jadi rusak
Entah dengan apa
hati berposisi
Tiba-tiba ia
merasa suka
Lalu sedih tak
terhingga
Kalaupun ia
datang
Sungguh apa kan
dipandang
*TMI, nov 2010
v
Kerinduan Itu
= …
Kerinduan jadi
sebuah pertanyaan
Yang sesekali
menyiksa batin
Lihat siapa yang
menjadi korban!
Semua orang malah
menyalahkan
Tak ada yang
mengerti arti kerinduan
Yang berarti
hanya siksaan dalam dada
Yang bergemuruh,
meluluhlantakkan keteguhan
Namun indah saat
mengenang
Entah apa di
fikiran orang orang yang merindu
Ia menjadi
semakin sering dicemooh orang
Sebab ia suka
tertawa
Tanpa sebab yang
sebenarnya bersebab
Tapi ia senang
dan tenang
Mungkin rindu
juga sebuah keasyik-masyukkan
Yang merajai
setiap perlakuan
Terhadap orang,
siapapun itu
Kerinduan adalah
penaklukkan
*21 nov 2010
v
Pejuangku
Pejuangku,
Punya mimpi-mimpi
yang tak tercapai
Yang tak mungkin
Hanya berkobar
saja
Ketika tak
dilihat orang
Yang indah …
Meski terjadi,
meski hanya sekali
Meski konyol …
*3 Des 2010
v
Rindu
Gelapku
merindukanmu
Terenyuh enyuh
diterpa ombak
Tetap diam tak
bergerak
*Ratim, 5 Des
2010
v
27 Sept ‘09
Tertatih tatih
tuk sekedar mengendus satu huruf
Dari relung hati
yang tak menentu
Diintip garisan
senja di balik bambu bambu kecil
Tersenyum saja
yang ku mampu
Di awalku
merasakan deburan katamu
*6 Desember 2010
v
Kisah Cinta
Skenarionya dari
Tuhan
Begitu rumut
dimaknakan
Bisa gila jika
dipaksakan
Begitupun ketika
aku menjadi angin
Tak ingin aku
masuki kisah itu
Kisah cinta,
Sebab aku takut
membeku
*Madura, April
2010
v
Madu Dara
[Madura]
Senin,
Sepertiga anyar
begitu murni
Mengajarkanku
menulis keterbatasan yang tersyukuri
Selendang
selendang doa yang bilang makan ilmu
Sedap
Nikmat
Percaya aku
padanya, sekalian …
Aku juga
mengatakan begitu
Sejak menangis
tak semudah di kampungku
Aku melihatnya
benar benar …
Madura,
Semanis madu doa
doa terpanjat penuh cinta
Sekental darah
aku memilikimu …
Semenjak itu juga
Dan akan menjadi
sampai akhirat
*PUSKOM, 12 mei
2012
v
Kumbang Rindu
Semenjak
kududukkan nafas di sini
Erat talimu mengikat
Sayang engkau
penuh luka, kugores gores …
Darimu, semenjak
kududukkan nafas di sini
Segenggam kisah
untuk hayatku
Aku tau, semenjak
itu aku jauh berbeda
Menggenggamnya
tak seerat kau merasakan
Semenjak itu …
Mulailah engkau
meletakkanku jauh meski di sudut hatimu ku berada
Semenjak itu
meletup rasa rindu
Hingga kini, yang
masih menggeliati sumbu di hati
Rindu centengan
semangatmu, sambal senyummu
Kau yang mengamuk
penuh kasih nan cinta
Ibunda,
Berada sejauh
matahari terbit, ‘pun tetap diam
Bersinarkan cahya
abadi
Kubayang ini
sudah kududuk di sini
Dengan nafas
dirasuki rindu
Ku duduk
membayang tetap
Di tilam Sukowono
…
Di kampung penuh
sesak ketentraman
Penuh angin angin
…
Penuh kumbang
kerindu rinduan …
*BULAN, 2 April
2012
v
Maksudmu ?
Maksudmu aku
melamar tempat
Di teluk kisahmu?
*BULAN, April
2012
v
Puisi
Puisi indah untuk
sore ini
Namun hati kacau
Dan kalut
Ada yang
berkelahi di dalam mataku
Antara rumput
hijau melintang
Dan mega merah di
langit yang mengakar
Bukan,
Hanya yang tak tau
untung
Merusak
pandanganku sore ini
Mungkin benar
Angin yang
menderu itu
Tak lagi ada di
benak sang penyair
*TMI, 2009-2010
v
Kekasih Alam
Di telingaku,
Kudengar lagu
sedih dari pohon pohon jati itu
Meliuk
mengembuskan bunyi
Bagai engsel
pintu berkarat
Di sudut otakku
pohon pohon itu menari
Mengeluarkan
bunyi bunyi aneh
Bukan lagi
seperti engsel pintu berkarat
Mereka tertawa
Kudengar lagu
cinta ranting yang patah
Ia merindukan
rumbai
Kekasihnya …
Aku tak mengerti
Ketika kulihat
dedaunan
Diam mematung saat
angin menerpa
*TMI, kapanpun…
v
Jam
Jamku untuk waktu
Berjalan rileks
Tak pelan tak
pula lari
Waktuku
Menyisakan pahit
Juga kenang
kenangan manis
Seikat gulali di
lidiku
Bibirmu masih
kering
Oleh kata,
Bibirku kelopak
rindu
Mengucap satu
satu
Helaian asam yang
kecut kurasa
Kekasihku dirimu
Merambat pelan
Entah membangun
Entah
menghancurkan
*Alpend,25 feb
2011
v
Aku Tau Semuanya
Ku tau kau
merindukanku
Dari cara kau
menbenciku
Ku tau kau
menginginkanku
Dari cara kau
menghindariku
Ku tau kau sangat
menyayangiku
Dari cara kau
sebutkan
Bahwa tak ada
lagi kasih sayangmu untukku
Ku tau kau
mencintaiku
Dari cara kau …
menghantu pada malam jumat shalawat nabiku
*2011
v
Tetap Sama
Marakku tak
pernah acuhkan kedatanganmu
Pada cahaya yang
berbinar terang
Seperti kunang di
malam gulita
Engkau secukup
yang aku silaukan
Menitik sebesar
engkau menaruhnya
Biarpun tak
pernah sempat kupaling
Wajahku masih
menghadapmu
Seperti dulu aku
menatap jauh
Ke kejauhan, jauh
…
Sejauh aku
memberimu detik detik itu
*April 2011
v
Bertahan
Dahan itu tak mengering
sekalipun
Bertahan,
Dingin
Panas
Salju dan
matahari kemarau
Tak satupun daun
daun gugur
Persis,
Seperti pertama
kali
Ada orang yang
menanamnya
*3411
v
Mati Rasa
Aku tak pernah
tau
Segelintir suka
ataupun duka
Di sekitar
rerumputan yang lapang
Di hatimu
Seberapa
seringnya hujan jatuh
Pada sisi
keingintahuanku
Rintikan air itu
masih membasuh
Bukan menghapus
Tak lebih kuat
Dari embun yang
terbiasa di pangkuanmu
Setiap hari
Yang enggan jatuh
Sampai betah dan
tak mau
Digantikan gerumun
hujan
Dan aku tau
Sambaran petir
yang mungkin padaku
Takkan melebihi
Setitik embun
yang selalu bersamamu
*23.56 wib.
17April 2011
v
Masa Muda
Kadang kita tak
mengerti
Saat ada yang
lain di hati
Berteman sepi
Kadang kita
bingung
Dengan masa depan
Yang berubah ubah
…
Merasa tak
berarti
Dan tak ingin
hidup lagi
Merasa suka
Dan ingin hidup
selamanya
Semakin rumit
Bahwa nyatanya
banyak sekali pilihan
Yang harus kita
tentukan
Meski keyakinan
tak sekuat kenyataan
Saat ini mungkin
itu semuanya seperti mudah
Namun suatu saat
Hingga kita
bertemu dengan kenyataan itu sendiri
Maka kita akan
mengerti
Betapa berartinya
Hari ini,
Masa muda kita,
teman.
*4710
v
Kenalkan Aku …
Aku anak tetangga
Yang kaya raya
Punya mobil
banyak …
Aku adik
pengusaha
Yang setiap
hari
Kerjanya
baca koran tentang infotaintmen
Aku sepupu dokter
Yang punya rumah
sakit
Di jalan
Soekarno-Hatta
Aku cucu konglomerat
Yang banyak uang
Beli apa saja bisa
Aku
tak pernah lelah
Hanya
buang tenaga
Untuk
bekerja
Aku tak susah
Juga tak resah
Aku tak berfikir
Aku hanya duduk
Sebab banyak yang
sayang padaku
Aku
cinta makan
Aku
cinta tidur
Aku
cinta musik
Tapi aku tak suka
belajar
Aku tak suka
sekolah
Aku tak takut
bodoh ..
Sebab aku tau
hidup hanya untuk kaya
Dengan uang
Aku bisa jadi
pintar
Aku bisa punya
ijazah
Aku bisa membeli
semuanya
Kubeli kau …
Juga bisa!
Kenalkan, aku …
gila!
*160710
v
Terikatku
Siapa yang
membiarkan kedua kutub tertinggal jauh dari cahaya?
Hingga kebekuan
itu menyerupai keduanya?
Sayang, kutubku
kedinginan akan cahaya …
Apa dibiarkan
saja semesta membentang kita
Ataukah kutubmu
memang membeku tak jauh beda?
Bukan kutubku di
utara
Namun engkau yang
memilihku
Untuk diam saja
Membeku tanpa
berusaha memberontak
Aku masih tak
paham,
Sayangku …
*ahad, 23 okt
2011
v
Resah
Pagi yang tak
dingin
Pagi yang tak
hangat
Di langit
melambung resah
Sekian lama
menunggu terang
Tak ada rumput
bergoyang
Apalagi daun yang
riang
Hanya saja air
selalu mengalir
Tak kenal arah,
diterjang amarah
Seisi ketakutan
yang berkabung
Menguap jadi nada
tak bersenandung
*Buper LDP 101010
v
Tetap
Sejauh apapun aku
berlari
Jejak kaki tak
dapat hilang
Untuk berapa
tahun, abad …
Meski bekas dan
tak terulang
Aku tak menorah
dengan kuas
Tak di atas kanvas
atau pasir
Sejauh apapun aku
berlari
Hanya berupa
bayangan tak rela
Hanya berkata di
akhir jumpa
Sejauh apapun aku
berlari
Menggapai gapai
rahang langit
Di dasar lautan
kering
Kuukir, sejahtera
nan syahdu
Nama syams di
atas lautan
Kering … di atas
lautan
Kering …
Kering nan
syahdu, sejahtera
*Desember 2010
v
Sendiri
Tiada pendengar
setia
Kecuali Allah
Tiada teman setia
Kecuali waktu
Tiada sahabat
sejati
Kecuali sendiri
*V TMI
v
Kopi Hitam
Pengembara
seperti apa
Pada siang yang
dipenuhi asap kopi …
Semampai langkah
kau pengembara
Minum kopi
Cukup secangkir,
pergi
Semula darab di
dalam dada membeku jadi pilu
Yang tersemit …
Apakah palsu
kesucianmu o, pengembara?
Saat ada gunjing
antara kau dan pilumu
Sepenuh kopi
hitam tak bergula
Dan meluap luap …
hitam legam!
*30 Maret 2012
v
Anak Jawa Menanti
Aku pengen kamu
yang dulu
Tapi aku yakin
kamu masih kamu yang dulu
Sampai kapanpun …
Aku yakin
Cuma …
Aku masih belum
tau
Kemana kamu yang
dulu
*cerita anak
Jawa, VI TMI
v
Babu
Akulah sang
penyisir di tepi kerinduan
Pada maya di
selubuk mata
Di dalam segores
asmara
Akulah regina
babu cinta
*Villan, 13 Mei
‘11
v
Karenamu
Karenamu,
Cintaku tak pupus
Pada batas kertas
dan penaku
Sebab kau punya
bahasa
Pada rintik hujan
Atau dengusan
angin yang menghempas debu
Bukan engkau
Yang marah namun
hampa
Titik rasa benci
pernah jadi air
Yang mengalir
berhari hari
Maaf,
Karenamu,
Aku jadi terpaku
Pada hidup yang
dikata :
Kau selalu ada
Membisikku bahwa
dunia selalu bisa ditaklukkan
Karenamu,
Aku tau bisa
Karenamu,
Sahabat
tercintaku
*Pel. Bahasa
Indonesia, Alpend 29032011
v
Cerita Anak Bodoh
“Aku ini anak
yang bodoh,
Buktinya saja
saat ini aku tak sanggup menentukan di jurusan apa aku akan kuliah nanti. Aku
ini bodoh, bebal.Entahlah, aku merasa tak punya kemampuan dalam hal apapun
kecuali tidur, makan. Saksikan, aku ini anak terbodoh di sekolah, di rumah,
bahkan di kamarku sendiri
Dibodoh bodohi
oleh komputer butut yang herannya bisa dipakai untuk membodohiku juga.komputer
butut yang terpojok di sudut kamar kecilku, tersinari cahaya matahari dari
jendela itu membuatku pusing saat ini, juga karena modem sialan itu!!
Apakah aku
menyesal mengenal dunia itu?
Dunia maya itu!!
Mungkin, karena aku sudah merasa terlalu bodoh”
*TMI, VI
v
Biru
Sepanjang
perjalananmu sebiru harumu secarik surat dari ibumu, membasuh sebersih setelah
busa sabun bayimu
Titah ibu
mengelilingi kesabaranmu pada setiap kesehatan raga, bathinmu, biru.
*Geserna, 14 05
‘11
v
Ayah
Engkau bagai
gunung kudaki
Berjunjung piala
suci di puncakmu
Terpanah pada
kilau dari matahari
Atau aku
menyingsing sebagian semangatku
Untukmu …
*14 mei’11
v
Padang
Untuk sekejap
engkau terlahir dengan merdu
Menyebutkanku
pada sekotah harap, kota Padang …
Aku nan permai
Yang ditahunya
hayat membumbung kuatnya
*1405’11
v
Nafasku
Satu cintaku
Kukan bicara,
berbincang segenap jiwaku
Dengan sesejuk
angin pagi
Di gundukan
jerami
Untuk siapa harap
inikah?
Sejumput riang
menyerbu sedikit sedikit
Aneh, kamu, dan
kami, kita …
Suatu waktu di
jalan Ahmad yanie
Walau sedikit
melukai bangunanNya.
*PUSKOM, 1405’11
v
Bila
Wes, aku tidak
paham
Apapun
Aku tidak mau
jalan jalan …
Jalan jalanan
hayat ini
Entah, aku tidak
paham
Bila,
Aku tidak punya
paksa lagi
Itu lagu cintaku
Aku hanya benci
lagu lain
Bila,
Robek buat apa?
Lagunya jelek …
*14 Mei 2012
v
Salam Semuanya
Salam semuanya
pada hari ini
Kumasukkan tawar
dalam asinnya
Aku yang
mendengar tanpa menjerit
Bilamana kau
menasbihkannya
Kumau tawa tak
sejenjang keperawanan yang memilukan sajak
Meskipun tak
kulihat biru lagi pada kilauan langit …
Tanpa pagi yang
mewah ataupun sabuk malam yang erat
Tiga puluh satu,
tiga ratusan kosong melompong
Dan bukan hanya
itu
Tidakkah hanya
satu kubolehkan menepuk kedua tanganku
Terlihat satu
kesenangan yang tak sengaja
Salam semuanya …
Itu deretan
kumbang yang merindukan bunga
Itu air laut yang
kehilangan asinnya
*31 Mei 2012
v
Tidur
Koran, televisi
Aku ingin menutup
mataku yang mengenali ibuku sejak aku punya kesanggupan,
memulainya
Aku menggugat
segalanya yang kutagih, aku ingin menutup mataku pada gelapnya doa yang tak
terlihatkanmu
Sehati yang rusak
oleh yang tak pernah dimulai …
Bisakah aku tidur
dan menutup mata, untuk seseorang seperti ibu yang menuntun sejak aku mampu,
seruling yang mempertemukan kita pada sesaatnya persahabatan dulu
Katakanlah jika
bisa melihatku lagi menutup mata
Tanpa melihat aku
berdoa
Aku ingin tidur
seperti matahari yang disambut malam gejolaknya
*POS, 3 Juni 2012
BAB III
YANG TERIKAT
v
Rasa Rasanya
Di kejauhan
Mata elang
melirik ketus
Sendiri terbalut
kebisuan kering
Cercah darah
menghitam segumpal
Bermandi kelam
penuh safir
Bergemerutuk
kekasih hilang ditelan kacau
Di lirikan itu …
Akankah hari ini
pertandaMu kan abadi?
Aku ingin lagi
belai tanpa tatapan nanar
Sang musafir …
Entah desah itu
masih boleh atau sudah membeku
Meski suatu masa
telah hilang bergelinding
Walau itu
sepercik kisah sedih di hari minggu …
*NY, Omben, April
2012
v
ALGHO
Kucoba ukirkan
sebuah prasasti
Tentang kita yang
penuh dengan khayalan
Kucoba berikan
hikayat cinta tentang kita yang pedih oleh derita
Namun kini
seluruhnya telah abadi
Dan kini kita di
ujung alibi
Hapuslah semua
keterbatasan
Berikan semua
kesetiaan
Mari sambut masa
datang
Demi pencerahan
Dan raih impian
Demi kemenangan
Sahabat …
Dapatkan mimpi
sempurna
*janubiyah,
2011-1012
v
Tak Sama
Guru,
Pedangku tak lagi
setajam dulu
Yang kau tinggal
sejengkal dari nafasmu
Kuteliti bak
karat
Lama sekali kau
pergi
Sebongkah kayu
bahkan telah lancing
Tak ada yang bisa
dipatahkan lagi
Walaupun lidi …
Semuanya
menentang
Guru,
Bagaimana
kabarmu?
Tinggallah aku
yang lemah
Bagaimana ini?
Pedang pedang
yang lain
Juga mengarat …
*Bumi Djauhari 4
maret 2011
v
Terlalu Pagi
Untuk menangis
Untuk mengubah
hitam
Jadi putih
Jauh di ulu
pencarian
Tak ada arti
Terus menerus
dilangkahi
Walau tau,
Terlalu pagi
untuk menyadari
Sihir apa di hati
ini
Tak melangkah
jadi goyah
Biar melangkah …
Asal tak salah
*Bondowoso, 17
Sept 2010
v
Nenek Tua
Di atas lautan
buih bernyanyi
Menggulung gulung
asa manusia manusia suci
Tertera alas yang
sejati,
Bumiku ‘pun
menangis lagi
Entah itu perkara
yang perempuan
tau hanya suara
apakah itu
perkara
yang lelaki tau
hanya lara
uap api jadi
neraka
pesisirpun jadi
angkara
apapun yang
menerjang
pasti mati juga
telah sepuh
terinjak lama
bumiku jadi nenek
tua
yang cerewet
yang galak, yang
lupa …
bukan perempuan
atau lelaki
namun buih masih
bernyanyi
sampai langit tak
terang lagi
sampai senja tak
temukan matahari
tuhan pasti tau
tanpa tinggalkan
jejak
untuk membujuk …
untuk merayu …
kapankah kan
kembali bercahaya
bumiku yang tua
renta
bumiku yang
terbatuk batuk
bumiku tercinta
*30nov2010
v
Doa Menjelang
Sore
Kemilau senja ini
milikkMu
Sedang fajar
Engkau yang genggam
Nafas dan jiwa
adalah hakMu
Dan di akhiratMu
ku ‘kan tenggelam …
*nov10
v
Pak Haji
Ceria sekali mata
mata itu
Melambai bak
rayuan daun kelapa
Bilang tak iri,
berarti iri
Bilang iri
…Alhamdulillah lah …
Telah datang
segerombolang orang
Yang mata matanya
senang jenaka
Tapi menangis
sarat rindu
Seperti ingin
kembali
Meski ibu dan
anak menanti
*BJ 2 Desember
2010
v
Tahun Baru
Di akhir tahun,
Kupupuk lagi
harapan itu
Di atas jerami,
berlafadz qolby
Di muara lisan
Terpaku aku pada
kerontangnya lidah ini
Biar kutinggal
jauh hari hariku
Bersama catatan
Ilahi di lauhul mahfudz …
*Akhir 1431 Hj.
v
Tinggi
Selembar
kekuasaan raja
Tak ku bandingkan
berat
Di pangkuan awan
Yang terlapis asa
Berjuta bisik
Bukan berharap
Setidak tidaknya
Paksaan itu
terlalu Nampak
Pada titik kasat
hitam
Di kerumunan
orang
Berbaju putih,
Kekuasaan
*Jumat 8 april 11
v
Duplikat
Lalu,
Setan Arab datang
Pada bunyi petir
yang bergetar
Menembus kilauan
hujan yang hitam
Entah dari mana
kelakuan itu
Setan
bergerumun lewat rumah rumah
Menginjak injak
ribuan atap
Berkata : “Lastu
syaithon1 …!!”
*16 April 11
v
Lebah
Aku selalu tau
Kumpulan lebah
itu
Bukan untuk
menggigitku
*ii*
v
Katanya
Kata ibu,
Matahari menangis
karena aku
Sampai enggan
memberi sinar
Tapi aku kira ibu
berbohong
Sebab matahari
masih bercahaya
Menyemburatkan
sinar yang terang
Lewat bayang
dedaunan
Yang bernyanyi
Apa ibu
berbohong?
Bahkan pagi hari
masih secerah dulu
Ataukah aku yang
sulit mengerti
Tentang kata kata
ibu
Yang mendayu di
usia renta itu?
*keke*_
v
Doa
Lima menit lalu
aku beranjak
Menulis kisahku
sendiri
Pada awal cahaya
itu …
Aku menggali yang
tak ku tau
Saat itu,
Ada yang
berpendar sedikit melupakan di tengah tengahnya
Apakah aka nada
sesuatu lain?
Entah siapa kan
tau
*13 mei 2012
v
Kesempurnaan
Kadang,
kesempurnaan itu dirindukan
Bahkan dibeli …
Diganti
Dipertaruhkan
tapi tak pernah merasa cukup
tapi tak pernah merasa cukup
Padahal …
Manusia adalah
kesempurnaan itu sendiri
*mbak tweetyku
yang cantik, 26 mei 2011
v Waktu
Sang waktu takkan
berhenti berlari
Walaupun
segelintir luka
Melumuri sesuatu
di dalamnya
*V TMI
v Kesimpulan Lain
Berbagi itu indah
Sabar itu anggun
Tenang itu menyenagkan
Diam itu
meredakan
Senyum itu
melegakan
Optimis itu
sebuah kekuatan
Motivasi adalah
tiang
Orang yang
disayang adalah rangka kehidupan
Keterbatasan
adalah kelebihan
Kelebihan adalah
anugrah
Keindahan takkan
datang kecuali stelah keterpurukan
*28 Des2010
v Lagu Terakhir
Perihal kematian
…
Pondok teduh
menyamar sebentar
Sepersekian laju
langkah
Bangunan putihku
berkobar
Dan awan
berkerumun
Seolah berebut
jadi saksi
Dan bau kematian
…
Semerbak membuat
diam
Sebungkam bumi,
sunyi …
Semua,
Bukan hanya satu
Dan nyanyian
kematian …
Air matanya
terurai
Melihat sepertiga
malam yang dilewatinya
Masih seperti
lagu lagu yang dulu
Terus berputar
Tanpa sadar, kini
lagu itu terhenti
*Pondok
berkabung, 27 April 2012
v Istana Sederhana
Kelima ruang …
Amat sempit
Dijejaki kenangan
penuh kenangan
Sesederhana
rengkuhan alam
Pada slide memori
tua
Di sana aku kecil
tumbuh berempat
Merajut kesucian
warna bertahun tahun
Entah,
Setetes air hujan
sudah lewat
Beberapa hari
yang dilalui cinta itu
Menggenang di
pelupuk
Ketika kelima
ruang tak seperti rasa
Ketika gambar
menjelma abu abu
Dipenuhi sesak
oleh nafas ribuan cinta
Namun dirasa sunyi seribu kata
Sunyi,
Istana sederhanaku dipenuhi nafas nafas cinta
Tepat kala aku menemukan kami
Hanya tiga pasang kornea …
Nafas itu menusuk ulu hati
Bagai jarum ditekan tekan …
Habis sudah,
Tapi dua-tiga sepermalam
Kami masih bisa berkurung kenangan
Tepat di bawah atap,
Kini …
Istana sederhana yang penuh kenangan
Maukah kau kembali?
Tanpa mengurangi hati di lubuk seseorang
‘Ku menanti
*Lani, 24 April 2012, 00.00 wib menjelang 25 April 2012
v
Aligator
Kau alligator!!
Kau makan segala kala lapar
Tak lihat kecil besar …
Darah biru, gahara …
*April 2012
v
Dua Luka
Satu aliran darah kita
Sekotah duniamu tak bikin aku iri hati
Biarlah hatimu berkata
Sepagi engkau menangis
Bilanglah saja
Rasa sudimu tak muncul meski matahari tenggelam di timur …
*30 Maret 2012
v
Palestina Cinta
Antara pekatu dan batu
Bicaralah semau jemari menyambutnya, untukku
Bicaralah serasi hatimu
Hingga samum menyambutmu dari sejahtera
Ataupun engkau mati
Diguyur pekatu
Aku di garis takdirmu
O, pemuda gala dari Palestina cinta
Ku tahu ku terpecah pecah
Menggelinding, terkapar, teraih
Dan lempar!!
Hingga nanti
Hingga dunia tak jadi saksi lagi
Hingga aku bukan sekedar debu
Akan ku temui kau dengan satu satu potonganku
Atau memberimu saksi pada ruhul jihadmu
O, pemuda gala berjiwa galan dari Palestina cinta
*01 April 2012
v
Sang Perebut
Disebutmu dengan beberapa mimpi
Bulus …
Mengecap manis asam sitrat sulam safina
Ku tahu sejak dulu
Mubaligh suci seperti begitu meyakini
Disebutmu dengan beberapa mimpi
Tapi di sini
Aku tidak tahu
Dengan menunjuk satu satunya hati
Di iring kepedihan tiada terperi
Kupikir ku telah tersakiti
Oleh keremangan hati seorang suci
*April 2012
v
Alim
(teruntuk satu jarum yang berdarah darah)
Alim …
Engkau tahu?
Sebongkah es telah meleleh
Melumuri lisan lisan papa dari kasat matamu
Engkau tau, hai Alim!
Terlepas seonggok bangkai di sudut bathin
Ketika engkau menyiramku sekalian
Dengan darah!
Sungguh engkau tau …
Paras awam seorang di sini
Saat kau pura pura mengintainya
Sungguh, sekecil semut mataku tak melihat
Sekalipun bumi berteriak
Dan aku melayang terbang melintas angkasa
Membasuh sekalian asa untuk mimpiku
Engkau tau kan?
*setelah ATI, rabu, 10 J. Tsani 1433/ 2 mei 2012
v
Abah
Letakkan tanganmu di atas hatiku
Jangan kau genggam
Jangan kau lepas
Biar ia melayang
Di seluruh jagat kerinduanku
Sebab jika aku menatap
Kau selalu hilang
*VI TMI
v
Terakhir
Nafasnya terhempas
Bak cincin lucuti jemari kuas hidup
Tak sembari berpisah
Tak ada lagi
Jika memang tertunduk
Langit memang terlalu tinggi
Tak ada lagi
Jika harus berlari
Tali keabadian itu bukan terputus
Jika harus tau
Maka bukan pagi si matahari
Ia hanya menapak
Yang pasti
Bukan menghilang
Sebab juga tidak terputus
Sampai tersenyum
Tertukar senja dan fajar
*khodijah, 19 maret 2011
v
Ajal
Ajal,
Bila kuterka ku kan gila
Ajal,
Kupikirkan menangis pilu ku tak tau
Ajal,
Kupersilahkan tongkat hidupku patah
*Desember ‘11
v
Kegelapan
Aku memandang dasar laut
Di kolong serba tau
Kutanya jiwanya
Aku melumer cukup mudah
Aku memandang kemilau mentari
Pada remangnya pagi buta
Kutanya kemana dia
Gerimis minta basahi tubuh
Aku paham,
Sepagi ini genggaman tangan mengeras
Kalau kubantah secercah paksa
Kan jadi bukan kegelapan
*Geserna, 14 Mei ‘12
v
Kucing Gila
Nakal sekali kucing hutan itu
Ingatannya seolah hilang oleh hujan di hutan
Hantu apa yang merasuki kucing itu?
Ampun saja tak cukup memenuhinya
Inilah kucing gila itu
Entah dari mana datangnya gilanya
*1405’11
v
Menyentuhnya
Setengah mati aku melihatnya
Juga setengah mati dianya
Aku memilih tetap melihatnya
Menjadi rakus akan nyawanya
Ke Bali pula!!
Aku melihatnya mati matian
Dinyanyikan orang dia
Masih mati rasa dia
Aku memilih mengikuti langkahnya, eits! Jangan meniru!
Bersantai
Hampir mati!
*14 mei 2012
v
Al-Amien
Ini masih ada
Pada detikmu yang semakin resah menguap hawa panas pada sendi
sendi ingatan tentangmu
Di tahun yang serba telanjang dan cerewet ini
Sedikit meski tak banyak
Jangan lupa ya Amien …
Ini aku di sini, tinggal terpojok pada bangku ujian yang
terhalang tabir
Jangan lupakan ya Amien
Di ujianku mencintaimu yang dicintai
Dengan tiada lagi tahun ujian, atau pelipis yang terluka
Kucintaimu ya Amien …
Dengan penuh takjub sampai engkau mengerti tentang pesanku yang
terlalu jauh …
Masih ada di sini berderet puluhan kursi yang mengingatmu
Sampai engkau mengerti tidak hanya di sini, yang ada …
Masih ada, di sini atau di sana
Di bangku ujian tentangmu, kami yang mencintai …
Terlepas dari ujian ini
*29 Mei 2012
v
Petuah Ringkih
Di suatu saat padamnya dammar
Pada kesaksian sesaat
Dan pada hilangnya kabut
Kutunjuk engkau petuah ringkih …
Dan aku ketakutan
Entah
belok ini sejenak mendekapku dengan ribuan siasat
Mengelabui
seiris setiap nafas
Merasa
hilang sekenanya
Berputar
putar …
Engkau petuah ringkih
Kehilangan ajal
Di dalam aku yang hidup
*jam pertama, EB, 26 Mei 2012
v
Momo
Jika tidak perginya kegelapan dalam terangmu yang mempesona
Mungkin ku tak dapat merenungimu dalam di sini
Kuingat beberapa hari lalu
Di saat mega merona mencintaiku
Mulut-lisan tak bisu, itu karenamu mendapatkan terangmu
Aku turut bahagia. Mo.
*26 Mei 2012
v
Lalat
Meluncur merana, bingung juga, kelas tiga banyak lalatnya di
sana
Kalau kita lihat sementara, kelas kelas yang sempurna saja
Kau kira mahal ya kebun kita?
Kita tak kelas tiga lagi lagi!
Bila saja kita tak mengendap akan takut yang anggun, karena kita
bukan nur memang
Melainkan engkau kelas tersopan di dunia paling banyak lalatnya
Dia merana saat menyanyi di tengah tengah jalan, dikira jalan
gratis semau bapak ibunya
Segera tiga talak serempak memantul berseragam, mampus kau!
*Lab. Bahasa 2012
IDENTITAS
Ashfamaryah, nama pena
dari UMAYYAH. Biasa dipanggil U atau Ume’, sependek itu dan itu saja sudah
cukup. Anak terakhir dari beberapa saudara yang tak dapat disebutkan dari Siti
Atifah dan Abdul Aziez, pasangan suami istri yang bahagia dunia-akhirat (amien
..^) terlahir di sebuah desa yang jarang diketahui orang, bernama Kampung
tengah, Sukowono pelosok kabupaten Jember yang damai pada hari ke-28 di bulan
dan tahun hijriyah 18 tahun silam.Menulis sejak TK dan baru berminat benar pada
akhir masa Mts di TMI Al-Amien Prenduan.Mengidolakan Joni Ariadinata, Akbar
Zainuddin dan BIG BANG (lalala, yang keren dikit, hehhe). Meski karyanya baru
masuk majalah dinding marhalah, bertekad tak akan menyerah sampai semua
karyanya tak hanya dibaca orang semarhalah sampai dapat dinikmati semua umat
manusia di bumi (sampai akhirat) ini.
Bisa dan tegar untuk menerima kritik dan saran guna memperbaiki
diri atau tulisan serta lain sebagainya dari siapapun lewat:
-
E-mail : umay_joe@yahoo.com
Blog : www.ashfamaryah.blogspot.com
alah po inem nulis ko sambil ngelamun..kaya-kaya kucing..hehe
BalasHapussangat menarik
BalasHapus