Gak nyangka kan friend...
enam tahun angkatan 23 melewati masa masa belajar di TMI AL AMIEN PRENDUAN Sumenep Madura, akhirnya bangku wisuda dapat dirasakan dengan nyata. Rasanya gimana kawan-kawan???? deg degan kah?? iyalah pasti...
karena sebentar lagi kita akan menghadapi dunia luar yang sudah kita tinggalkan selama ENAM TAHUN!!
tapi bukan berarti kita akan lepas dengan persahabatan kita semua, kita akan berhenti belajar, berjuang... tidaklah kawan.. karena apa? ingat tulisan di GESERNA kan? hanya seorang pejuanglah yang mengerti arti perjuangan, hm!. Kenangan-kenangan tak terlupakan selama ini. hmm.. apalagi kita para alumni [cie... alumni boi!] masih diwajibkan mengabdi selama satu tahun di lembaga lembaga seluruh nusantara di Indonesia [yang di dalam juga berjuang ya] kita pasti harus mengorbankan banyak tenaga dan pikiran. untuk itu teman... jangan terpengaruh dengan glamournya dunia luar. Biasa saja, jangan jadi orang norak!!!
kita berjuang untuk agama Islam, untuk bangsa kita, orang tua kita dan untuk diri kita sendiri. Duh... sama sama mengingatkan ya friend...
kita akan berjumpa kurang lebih satu tahun lagi, hiks... mari BERJUANG KAWAAAANNN!! :D
HARUMKAN NAMA PONDOK. jangan menyerah, karena Allah gak suka.
eh, kawan kawan!
aku pasti merindukan kalian semua!!
Rabu, 29 Agustus 2012
Minggu, 04 Maret 2012
Contoh Paper BAB II
BAB II
LANDASA TEORI
A.
Pengertian Membaca
Membaca dapat membantu seseorang
menemukan apa yang diinginkan, mengikuti keinginan dan mendapatkan apa yang
diinginkan dalam hidup ini. Itulah awal kecerdasan; penyebab seseorang menjadi
genius, saat para quantum reader ingin mengetahi sesuatu, alih-alih
membiarkan ide lepas, justru mereka menemukan jawaban-jawabannya. Untuk bias
seperti ini seseorang tidak hanya membutuhkan kemampuan membaca untuk
mempertahankan keingintahuan, ia juga membutuhkan system membaca yanga kuat
agar bisa menggunakan kemampuan membaca tentang hal-hal yang penting. (Bobbi
DePorter, ;2009)
Oleh karena itu maka penulis menyimpulkan bahwa membaca adalah
suatu kegiatan yang membutuhkan prosese serius untuk mencapai pengetahuan dan
mempertahankannya.
1. Langkah-Langkah Dalam Membaca
A. Persiapan
Hal pertama dan
terpenting untuk ditanyakan pada diri sendiri adalah : Apa Manfaatnya
BAgiKu? (atau lebih singkatnya AMBAK). AMBAK adalah manfaat yang
kita dapat dari tindakan kita, pertanyaan yang diajukan oleh otak pada diri
sendiri, sadar maupun tidak, untuk memutuskan apa yang ingin diingat. Dari
pekerjaan sehari-hari yang sederhana sampai ke putusan penting yang bisa
mengubah hidup seseorang, semuanaya harus menjajikan sesuatu yang memberikan
manfaat bagi diri. Jika tidak, seseorang tidak akan punya motivasi untuk
melakukannya. Bahkan tindakan yang bukan untuk kepentingan diri sendiri pun
tetap memiliki AMBAK. Contohnya, membantu orang lain akan memberikan kepuasan
secara moral dan personal; itulah yang akan didapatkan! Kadang, AMBAK sangat
jelas di pikiran : kadang-kadang, seseorang harus mencarinya atu bahkan
menciptakannya.
AMBAK sangat
pentng karena bisa membantu seseorang terhubung ke mtivasi intrinsik. Motivasi
tipe ini adalah yang paling efektif untuk belajar karena ini adalah sesuatu
yang ingin dilakukan untuk diri sendiri, bukan untuk guru atupun orang tua (ini
disebut dengan motivasi ekstrinsik). Kegiatan yang secara personal member
penghargaan, menarik, dan menyenangkan bagi motivasi intrinsic, seseorang
melakukan hal itu karena menghendakinya.
B. Sikap Sebelum, Sedang dan Sesudah
Ketika membaca,
seseorang lebih banyak menggunakan belahan sisi otak kiri karena bagian ini
memang disiapkan untuk pemikiran yang berhubungan dengan logika. Tapi,
meningkatkan kecepatan dan pemahaman membaca berarti juga melibatkan belahan
otak kanan. Aktivitas otak kanan lebih holistic, ritmis, berwarna, dan
imajinatif. Menstimulasi kedua belahan otak akan membantu otak bekerja lebih
cepat, keras, dan efektif. Seperti memproduksi sebuah pertunjukan : seseorang
perlu rencana yang teratur dan pencarian dana yang strategis, serta aktor yang
kreatif. Apapun peran yang membuatnya merasa nyaman, penting untuk menyadari
bahwa kita bisa meningkatkan pemahaman dengan menciptakan gambaran yang kit
abaca di benak kita. Ini perlu karena otak kita menciptakan pencitraan untuk
membuat makna.
a. Sebelum Membaca
Setelah
menggunakan AMBAK untuk mencari tahu motivasi
inrtinsik, uliklah keingintahuan itu dengan pertanyaan spesifik tentang apa
yang ingin dibaca. Ajukan pertanyaan pada diri sendiri tentang isi bacaan,
pertanyaan seperti: apa yang membuatku tertarik? Apa maksud penulis ini?
Pemahaman akan bertambah saat benak mencari jawaban-jawaban itu. Pertanyaan itu
membuat seseorang berpikir soal materinya.
Setelah itu
bersiap untuk menggunakan motivasi dan ikuti keingintahuan dengan mempersiapkan
tempat untuk membaca. Apakah pncahayaannya cukup, sudah ada kursi yang nyaman,
meja untuk meletakkann buku, stabilo, pena berwarna-warni dan kertas untuk
mencatat?. Mempersiapkan semua detail ini sebelum membaca akan membantu agar
tetap fokusda membaca dengan kecepatan tinggi. Menghilangkan gangguan dengan
menempelkan peringatan di pintu saa sedang membaca atau membuat kesepakatan
dengan orang-orang yang tinggal bersama akan memeberi banyak waktu dan tanpa
gangguan.
KIAT PRAKTIS :
putuskan berapa haalaman atau bab yang akan dibaca sebelum memulai dan tandai
halaman yang selesai dibaca. Ini meningkatkan konsentrasi karena mencegah
seserang untuk berhenti di tengah-tengah bacaan untuk melihat berapa lagi
halaman yang tersisa. (Bobbi DePorter, :2009)
b. Kondisi Membaca
Sebagian besar
manusia tidak mengerti bagaimana cara kerja SMS atau wifi internet.
Tapi, manusia tahu semua itu bisa dilakukan, dan memakainya untuk bertukar
pesan.
Agar bisa
membaca cepat dan lebih memahami bacaan, keyakinan harus sekuat itu. Seseorang
harus tahu bahwa ia bisa meningkatkan kemampuan membaca. Pikiran positif akan
membantu menemukan motivasi intrinsik yang diperlukan agar menjadi seorang quantum reader.
Gunakan
kekuatan imajinasi untuk membuang ide-ide negatif, kuno dan rasa frustasi
tentang membaca. Inilah yang harus dilakukan :
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
![*](file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image001.gif)
Dengan ini
seseorang baru saja membuang rasa frustasi dengan hanya membayangkan. Sekarang,
isi ruang yang kosong ini dengan kesyakinan positif.
Dalam membaca
seseorang harus meningkatkan konsentrasi, dalam meraih konsentrasi ingatlah
langkah-langkah penting ini:
v Duduk tegak di kursi.
v Tarik nafas dalam.
v Pejamkan mata dan bayangkan tempat yang damai.
v Buka mata dan mulailah membaca.
c. Setelah membaca
Ceritakan
kembali, setiap orang bisa mengatakan kata ini kepada diri sendiri untuk
mengingat bahwa menceritakan kembali akan membantu mengolah dan mengingat
secara menyeluruh apa yang dibaca. Baca ulang yang digarisbawahi dan distabilo.
Selanjutnya lengkapi peta pikiran dan cobalah membuatnya lagi, tapi dari
ingatan saja. Masukkan informasi baru dan hubungannya saat muncul di benak,
tetap meletakkan peta pikiran itu di depan buku dan bisa membacanya kembali
kapanpun dibutuhkan. Periksa cepat ide utama di buku yang sedang dibaca.
Cara terbaik
lain untuk meningkatkan pemahaman adalah dengan berbagi dengan orang lain apa
yang sedang dipelajari. Membagikan ide akan mendorong orang lain untuk
melakukan hal yang sama. Ini merupakan gerakan spiral yang bisa membuat anda semakin maju. Menggunakan sistem quantum reader akan selalu meningkatkan
kecepatan dan pemahaman. Jadi anda dapat belajar lebih banyak.
Ingat, genius itu
berasal dari peningakatan hidup lewat pembelajaran yang mengikuti minat,
keingintahuan, dan kegemaran. Gunakan kekuatan membaca untuk menemukan dan
berbagi kekaguman dan ketertarikan di dunia ini. (Bobbi Deporter:2009)
2. Macam-Macam
Membaca
Ada tiga cara yang
dapat dipergunakan ketika membaca yakni: Fokus, Fokus halus, dan Tri-Fokus.
a.
Fokus
Pernahkah anda
mencoba melihat gambar yang tersembunyi dalam poster tiga dimensi? jika pernah, anda akan tahu bahwa
memandang ke bagian tengah gambar tersebut dapat menolong mata untuk relaks.
Anda dapat memakai teknik pemusatan yang sama untuk membaca lebih cepatdan
lebih memahami bacaan.
b.
Fokus Halus
Gunakan fokus
halus untuk meningkatkan kecepatan dan stamina membaca. Untuk mengaktifkan
pemfokusan halus, ikuti garis putih diantara garis teks ini, dan bukan
hurufnya. bidang penglihatan anda akan melihat garis di atas huruf. Fokus halu
dapat menigkatkan kecepatan membaca dengan membantu menyerap lebih banyak teks
tanpa mengakibatkan mata lelah.
c.
Tri-fokus
Steve snyder,
seorang pelatih internasional, konsultan dan quantum reader, bias menyelesaikan
empat buku setiap malam dengan menggunakan teknik membaca tri-fokusnya. Otaknya
dapat melahap sampai 5.000 kata permenit dengan membagi tiga jenis baris secara
visual. Ini membuat matanya dapat membaca beberapa kata sekaligus dengan
melompat dari satu kelompok ke kelompok lainnya dan bukan dari satu kata ke
kata lainnya.
Fokus halus dan
tri-fokus akan menolong anda mengelompokkan kata hingga dapat membaca dengan
cepat, tapi akan perlu waktu dan latihan yang lama untuk mengubah kebiasaan
membaca anda. itulah sebabnya dibutuhkan komitmen.
Pilot-pilot
tempur mengembangkan teknik fokus untuk mengenali pesawat musuh dalam
peperangan. Dengan cepat, para peneliti mulai menyuling dan mengajarkan
kecakapan ini serta meraih sukses besar. Sadar telah meremehkan kemampuan
persepsi mata, ankatan udara kemudian mencari cara baru untuk dapat
menerapkannya. Mereka segara menemukan bahwa para pembaca dapat memahami sampai
empat kata di layar secara bersamaan
dengan kecepatan hanya seperlima ratus detik!
Dengan cepat,
yang lain memakai pendekatan tersebut, dan kebanyakan kursus membaca cepat
memakai teknik fokus angkatan udara ini.
unntuk beberapa saat, sebagian besar murid merasakan peningkatan drastis pada
kecepatan membacanya. Tapi, mereka melaporkan kekecewaan beberapa minggu usai
pelatihan karena saat kursus selesai motivasi mereka menurun, begitu juga
dengan kecepatan membacanya. Kini, prinsip yang sama juga berlaku bagi semua
teknik membaca cepat. Jadi, ingat: tetap bermotivasi dan berkomitmen untuk
meningkatkan kecepatan membaca dan quantum
reader. (Bobbi DePorter: 2009)
B. Pengertian Kreativitas
Menulis
Menulis itu merupakan curahan hati
nurani, perasaan dan pikiran seseorang sebagaimana yang dibicarakan. Penulislah
yang memiliki ide, memilih kata, menentukan tema, dan menyusun kalimat dari
awal sampai akhir sehingga menjadi suatu ide yang utuh. Dan tulisan yang baik
sebenarnya merupakan hasil renungan yang dalam dari seseorang yang penuh kepekaan
, perasaan penuh kemanusiaan, dan ketajaman pikiran. Oleh karena itu, hasil
karya seorang penulis dapat saja
menimbulkan gairah dan semangat baru. Aktivitas tulis-menulis sebenarnya
merupakan aktivitas keilmuan dan pendidikan. Betapa besar peran kepenulisan
dalam upaya ikut mencerdaskan kehidupan bangsa dan kemajuan seseorang. (LASA
Hs. :2006)
1.
Langkah-langkah Sebelum Membaca
a.
Memahami kata
Kata-kata biasa lazim digunakan untuk tujuan komunikasi lisan.
Penggunaannya harus dipahami oleh semua orang di setiap tempat dan di setiap
situasi. Kita menggunakan kata-kata ini ketika berbicara dengan teman, dengan
saudara, tetangga, ayah dan ibu, dan lain sebagainya. Di dalam kaidah bahasa
Indonesia, kata-kata ini pada umumnya telah disepakati sedemikian rupa untuk
bisa dipergunakan di setiap tempat dan di segala situasi—tanpa membedakan jenis
kelamin, tingkatan sosial, ataupun situasi ketika kata-kata itu diucapkan.
Kemudian yang menjadi persoalan adalah bagaimana ketika “kata-kata biasa” ini
menjadi kata-kata yang luar biasa yang dapat diangkat menjadi sebuah karya
tulis yang jelas mengenal rasa bahasa? Maka kreativitas, kenakalan, serta keliaran
dalam memperlakukan bahasa amat diperlukan bagi seorang penulis. Caranya bisa
beragam, dari mulai penciptaan berbagai metafora, perbandingan-perbandingan,
personifikasi, peribahasa, hingga (jika diperlukan) seorang penulis dapat
menciptakan kosakata baru. Di dalam teori sastra dikenal apa yang dinamakan diksi, imajeri, dan sintaksis. Diksi adalah pilihan kata-kata yang harus dilakukan oleh
pengarang, dengan mengoptimal-kan pencapaian dua makna (yakni makna denotasi dan konotasi) untuk memperkaya keindahan dan kemungkinan-kemungkinan
makna yang lebih luas. Imajeri adalah
pilihan kata atau serangkaian kata yang dapat menciptakan suatu imaji tertentu.
Sedangkan sintaksis adalah cara
seorang pengarang dalam menyusun kalimat-kalimatnya. Keseluruhan syarat dari
pemilihan dan penentuan kata-kata yang dipergunakan tersebut sudah barang tentu
harus dikomposisikan dengan ‘sempurna’ oleh pengarangnya pada peciptaan nada,
atau lebih sering disebut sebagai suasana
di dalam karya. Suasana/nada dalam
sebuah karya sastra bisa macam-macam: religius, romantis, malankolis,
menegangkan, mengharukan atau bahkan
menjijikkan.
Mengingat perangkat kata-kata dalam karya sastra berbeda dengan
perangkat “kata-kata biasa” di dalam komunikasi sehari-hari, maka di dalam
karya sastra seorang pengarang dibebaskan untuk membentuk pola-pola sendiri,
tanda baca sendiri, bahkan penyimpangan-penyimpangan dari kaidah yang lazim
sepanjang ‘penyimpangan’ tersebut bisa dipertanggungjawabkan pengarangnya untuk
tujuan estetika.
b.
Berpikir kritis
Sudahkan kita mencintai tanah air? Salah satu cara mencintai tanah
air adalah dengan berpikir kritis tentangnya. Karya sastra memberikan sarana
yang komplet—yang tidak dimiliki oleh seni lain, untuk lebih memahami diri
kita, lingkungan kita, dan mengintegrasikannya ke dalam wawasan berpikir dari
setiap pembacanya. Tidak ada satu pun negara-negara maju dan makmur yang abai
terhadap kesusastraan. kesusastraan menempati posisi setara dengan ilmu
pengetahuan lain seperti matematika, fisika. Terbukti, di dalam setiap peristiwa
penganugrahan hadiah nobel, kesusastraan diberi penghormatan untuk berpidato.
kesusastraan turut mendidik anak bangsa menjadi dewasa: membuka gerbang
kegemaran membaca, membuka gerbang wawasan, dan melahirkan sikap kreatif untuk
terus mencari. Tentu di negara-negara maju, karya sastra pun dibaca oleh
segenap lapisan masyarakat, dari pelayan hingga gubernur, dibaca di berbagai
tempat. Karya sastra juga diperkenalkan semenjak sekolah dasar hingga perguruan
tinggi. Lalu bagaimana dengan Indonesia
Raya?
c.
Berimajinasi
Apa yang membuat seseorang tertarik untuk menulis? Alexander Dumas,
penulis novel Monte Cristo yang
legendaris itu, konon ia menulis lantaran dikejar-kejar banyak hutang! lalu
untuk membayar hutang-hutangnya itulah ia bekerja keras menekuni sebuah dunia
baru yang sama sekali sebelumnya tidak pernah terbayangkan: m-e-n-u-l-i-s.
Menulis novel! maka terciptalah seorang tokoh (tokoh yang identik dengan
dirinya) yang bernama Monte Cristo. Tokoh yang ia imajinasikan kemudian menjadi
seorang tokoh yang amat menderita lantaran dikejar dan dikhianati oleh semua
orang yang dikenalnya. Kemudian, lewat sebuah perjalanan berliku dan
menegangkan, tokoh Monte Cristo mendapat harta karun yang luar biasa banyaknya,
yang lantas ia pergunakan untuk membalas dendam terhadap lawannya satu per
satu! Nah, di sana ada impian-impian pengarang terpendam yang ikut menjelma
dengan kreatif di dalam novel yang diberikan judul Monte Cristo itu. Catat
sekali lagi: “menjelma dengan kreatif”.
Apapun niat awal penulis , semuanya sah. Tentu, termasuk penulis
yang menulis dengan niat mendapatkan imbalan materi. Tapi biasanya, seiring
dengan perkembangan pengalaman dan pemahaman yang semakin luas, ia akan tiba
pada suatu titik jenuh. Materi hanya akan memberikan satu kepuasan permukaan
jika tanpa dibarengi sebuah idealisme. Apakah itu? yakni, perjuangan untuk
membuat dirinya semakin berarti.(Joni ariadinata: 2006)
2.
Kiat Membuat Tulisan Memikat
a.
Berani bermimpi
Mimpi adalah awal dari keberhasilan seseorang dalam menjalani
kehidupan di dunia ini. Seseorang yang mempunyai kekuatan mimpi dapat lebih
unggul dari orang yang sama sekali tidak mempunyai mimpi. Berani bermimpi,
berani berpikir out of the box, berpikir
yang orang lain tidak memikirkan. Itulah esensi pendidikan. Esensi dari
mendidik adalah mengangkat harkat dan martabat anak murid dan membuatnya berani
bermimpi dan melakukan hal besar. Mentalitas pemimpi, melambungkan cita-cita
setinggi langit, dan tekad pantang menyerah menggapai mimpi itu. Kalau mengutip
dari perkataan Andrea hirata, “I am a
dreamer, real dreamer. Pemimpi habis-habisan. Kalau punya pacar nggak betah,
baru sebentar sudah sumpek sama saya karena mimpi itu.”
b.
Tulisan kaya
possibility
Apa kunci kriteria tulisan yang baik? menurut Andrea adalah tulisan
yang mengandung banyak possibility(kemungkinan
aspek pemakanaan). Hal demikian bisa dirujuk pada karya penulis-penulis yang
sudah jadi. Seperti Pramudya ananta toer dan Antonio skarmeta(penulis Chile).
Andrea tidak percaya pada jawaban pasti tentang kriteria buku bagus. Yakni buku
yang memiliki banyak possibility.
Dengan membaca satu bab saja, pembaca merasa memperoleh banyak hal. Buku
bukanlah benda mati, tapi seperti makhluk hidup yang bisa membuat sedih,
semangat, tersenyum atau merenung. Jadi kiat membuat buku yang memikat adalah
bagaimana membuat setiap paragraf terasa hidup. Tulisan bermutu adalah yang
mampu menggerakkan simpul otak dan membuka banyak aspek pemaknaan.
c.
Gila membaca
Untuk membuat tulisan yang kaya possibility, Andrea menyarankan
pada para penulis agar jangan hanya membaca sastra. Perluas bahan bacaan. Apa
saja. Misalnnya, baca temuan baru kebijakan politik Amerika Serikat, temuan
terbaru energi alternatif, perkembangan bangkrutnya teori evolusi makin
terpatahkan, dan sebagainya. Semua bacaan itu memiliki akibat luar biasa pada
tulisan. Possibility akan bisa muncul. Tulisan bisa menjadi berdimensi luas.
“Jangan
hanya membaca buku yang untuk menggambarkan matahari terbenam saja sampai perlu
empat halaman. Capek deh! tiga juta buah buku sastra sudah kita menulis begitu”
kata Andrea dalam “Obrolan Dua Master” di situs www.mizan.com dengan Hernowo, penulis buku kiat menulis, “mengikat makna”, akhir
November 2007. Kita suka meninabobokkan kata dengan bahasa sastrawi, tapi kita
tidak terbuka otak untuk berpikir konteks.” jadi, rumus menjadi penulis yang
baik adalah banyak membaca. Memperluas bacaan adalah kunci sukses menyusun buku
bergizi tinggi. (Asrori S. Karni: 2008)
C. Hubungan
Antara Membaca Dan Kreativitas Menulis
Dan setelah
menguraikan singkat di atas tentang pengaruh membaca terhadap kreativitas
menulis maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa membaca sangat dibutuhkan dalam
mengembangkan tulisan yang baik dan bergizi.
Tanpa membaca seorang
penulis akan kekurangan tenaga dalam tulisannya, sebab umpama suatu yang tak
terpisahkan bahwa untuk menghasilkan tulisan yang bermutu harus diiringi
pengetahuan yang luas, dan pengetahuan itu tidak pernah jauh-jauh dari sebuah
buku.
SI PEMBUAL
Dulunya,
sekitar 5 tahun yang lalu ketika kami duduk di bangku kelas enam sekolah dasar
dia mengaku bahwa ibunya adalah seorang pengusaha yang punya banyak pabrik dan
sangat sukses, nyatanya? Tidak sama sekali!! Ibunya hanya seorang penjaga toko
milik keluarganya. Dia ku-cap pembohong, 3 tahun kemudian saat kami duduk di
bangku SMP tepatnya seminggu sebelum UNAS dia juga bilang dia akan bersekolah
di Singapore, katanya,
“Del,
nanti setelah lulus SMP, aku mau nerusin sekolah di luar negri, di Singapore!!”
katanya sumringah,
“oh
ya? Masa Kal?” aku pura-pura bertanya meski aku tau dia berbohong
“iya
lho, kalo gak percaya lihat saja nanti, kamu jangan kangen aku ya selama aku
nggak ada di Indonesia…”, dan aku hanya mengangguk-angguk…dalam hati aku
berkata ‘baguslah kalau kamu akan segera
pergi dari sini, tapi apa benar? Halah, jangan-jangan hanya membual’
dan nyatanya saat ini dia masih bersamaku di
Negara yang sama, di SMA yang sama. Dan sekarang, ketika kami telah menginjak
kelas tiga SMA apakah aku harus percaya pada omongannya yang segombal-gombal
langit itu?! Katanya sih dia mencintaiku, menyayangiku… halah, sampai mati aku
tak akan percaya padanya… tukang bohong!
Yapz,
dia berani sekali mengatakan cinta! Bahkan ketika akupun telah mengenakan
jilbab seperti ini, jilbab yang aku harap akan melindungiku dari godaan-godaan
para cowok ternyata tak mempan sama sekali, tunggu, apakah aku yang salah?lalu
apa? Aku sudah mengenakan jilbab yang tidak gaul-gaulan, yang menutupi dada
sesuai saran kak Memey sepupuku, hahh!. Lima hari sudah aku dikejar-kejar tidak
jelas oleh Haikal, lama-lama aku risih juga. Bayangkan saja aku harus
mengendap-endap kalau ingin ke kantin, apaan sih? Haikal sepertinya benar-benar
gila kepadaku, dia bilang “aku gak akan
melepas kamu Del..”, hwaaahh, apa maksudnya?menakutkan sekali… Aku tidak
mengerti kenapa dia mengatakan seperti itu.benar-benar cukup, sebenarnya aku
muak dengan kata-katanya, meskipun dulu aku memang pernah punya rasa yang aneh terhadapnya,
duluuu sekali, saat kami kelas satu SMA. Saat itu Haikal jadi agak pendiam
semenjak kebohongannya sewaktu SMP, entahlah… mungkin dia malu mengakui bahwa
dia masih berada di tanah air tercinta. Hahah, aku ingin tertawa saja waktu
itu, meskipun aku tak berani bertanya seperti..
“kok gak jadi ke Singapore, kenapa?”
Jawabannya
mungkin seperti ini
“oh, ibuku masih gak rela
ngelepasin aku merantau”
Heran,
jawabannya selalu terdengar sombong. Dan aku tak habis pikir kenapa dia selalu
berbohong. Apa itu semacam penyakit? Tapi anehnya aku tak pernah merasa dibohongi
saat dia berbohong, dia sok keren, sok cool…
padahal aku tau kalau dia BERBOHONG. Mungkin rasa itu sudah hilang dari waktu
ke waktu karena aku tau ini tidak ada gunanya, hingga saat ini aku tak pernah
merasakannya lagi,
# # #
“Del,
tunggu!” suara serak itu sudah kuhafal, siapa lagi kalau bukan Haikal.
Jena,
perempuan berjilbab yang berjalan di sampingku melirik ke arah belakang,
mungkin dia juga ikut merasa muak, karena hampir setiap hari Haikal mencegatku
seperti itu. Raut muka Jena menjadi kusut seperti baju belum disetrika. Aku
menoleh, dan “stop!” aku menghentikan langkahnya, “stop disitu, jangan maju
lagi!” tanganku mengisyaratkan agar badannya tak terlalu dekat dengan kami. Dia
menurut. Bahkan mundur.
“apa?!”
itu memang sebuah pertanyaan, tapi tak taulah, mungkin nadanya terlalu tinggi
hingga dia si Haikal tersentak kaget. Jena menyenggolku dan berbisik
“jangan
keras-keraass…”
Aku
meliriknya sebentar, suaraku memang sangat keras!
“e…e..ehm”
dan Haikal sepertinya langsung grogi setengah mampus, aku sok tidak peduli
saja, ini kesempatan terakhirku untuk mengusirnya dari hadapanku atau… dari
hidupku mungkin.
“kam-“
belum sempat kuteruskan dia menyanggah
“jangan
mengusirku!!”
to be continue....~_^
Sabtu, 03 Maret 2012
Jumat, 02 Maret 2012
APEL TAHUNAN 2011
ehh, kak lucky majang palink depan tuhh |
ini PASKIBRA kita. |
becaknya jadi keren, by: Jamd DKK. |
cantiknya temanku ahaha, teman kamii... |
yahh, mejengg... |
itu dinatulll sama si shelly |
bersama kedua ibu dapur yang baik hatiii dan tidak sombonkk. |
umay yang lagi kusemmm asyemmm.... abis jadi bu dapuurr hahaha |
Langganan:
Postingan (Atom)